RENUNGAN INSPIRASI
Perkataan "sudah selesai" yang diucapkan Yesus di atas kayu salib berimplikasi penting dalam kehidupan kita saat ini dan di masa depan. Di dalam salah satu karya tulis pengkhotbah Charles Spurgeon, ia menyatakan bahwa jika Kristus telah selesai mengerjakan pekerjaan yang begitu agung - yaitu penebusan jiwa kita oleh darah-Nya, maka pekerjaan pembaharuan dan perubahan kita pada kesempurnaan pasti diselesaikan-Nya juga. Alkitab menyatakan bahwa Kristus mati bagi kita ketika kita masih berdosa, maka sekarang, pada saat Ia telah menebus kita dan mendamaikan kita dengan Allah, pastilah Ia juga membuat kita sepadan untuk dapat menjadi penghuni Yerusalem Baru (Wahyu 22:1-5). Penjelasan ini sekaligus membuat kita paham bahwa keselamatan kita tidak mudah hilang.
Apa yang dikatakan Spurgeon dapat kita pahami melalui bacaan Alkitab hari ini, di mana Rasul Petrus menggambarkan keselamatan kita bagaikan sebuah warisan yang tersimpan aman di surga. Benar bahwa Kristus adalah warisan kita sendiri, dan itu mencakup semua yang telah dan akan Ia sediakan bagi kita yang telah ditebus dengan darah-Nya. Hal ini tak terlukiskan sehingga Petrus menggambarkannya dengan pernyataan "yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu". Sekarang, pertanyaan kita selanjutnya terhadap Spurgeon atau Petrus adalah "Bagaimana jika saya jatuh dalam perjalanan saya menuju tempat di mana warisan saya berada?" atau "Bagaimana saya dapat berjalan di jalan keselamatan yang begitu sempit?". Petrus kembali menjelaskan bahwa kita dipelihara dengan aman oleh kuasa Allah melalui iman. Kata "dipelihara" berasal dari bahasa Yunani "phroureo" yang menunjukkan istilah militer "dilindungi" dan "dijaga", karena mereka yang dilahirkan kembali berada dalam posisi diserang musuh. Iblis menghalang-halangi kita memperoleh warisan kita, tapi kita dikelilingi "pasukan" yang akan membawa kita dengan aman sampai ke tempat di mana warisan kekal menanti kita. Itulah yang dimaksud dengan dipelihara oleh kuasa Allah. Kemudian kata-kata Petrus selanjutnya adalah "karena imanmu", atau dengan kata lain "karena kita percaya kepada Tuhan". Maka kita harus mengakui dan menyerahkan diri kita sepenuhnya pada kemurahan Tuhan yang luar biasa, yang mematikan kesombongan, kemandirian atau independensi kita dan hanya memuliakan apa yang telah dilakukan Allah dalam Yesus Kristus. Demikianlah cara kita menjalani kehidupan kita hari demi hari. Orang yang mengecap rahmat Tuhan, pasti bertekun dalam iman, sambil menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. [LS]