Bayangkan suatu keadaan dimana seorang teman yang sangat kita kasihi menghubungi kita dan meminta tolong untuk dapat menjemputnya di rumah. Tentu dengan senang hati kita akan melakukannya. Namun setelah beberapa hari ia terus menerus minta tolong untuk dijemput, walaupun Anda sungguh mengasihi teman Anda, Anda akan mulai merasa bahwa ada sesuatu yang salah dan merasa terganggu. Itulah kasih manusia yang terbatas.
Sekarang mari kita renungkan kasih Allah yang tiada batasnya. Tidak hanya seminggu sekali kita datang dengan keluhan dan permintaan tolong kepada-Nya. Dalam sehari, kita bisa datang kepada-Nya berkali-kali. Bahkan, tidak jarang kita memohon tanpa kenal lelah, dengan daftar permintaan yang sangat panjang walaupun kita melakukan kesalahan-kesalahan yang sungguh mengecewakan-Nya. Tetapi, Ia adalah Allah yang setia dan adil, yang juga mengasihi kita secara mendalam. Tuhan dengan senang hati menolong dan memenuhi segala keperluan dan kebutuhan kita. Ia mengampuni setiap kesalahan dan dosa kita. Bahkan dengan darah-Nya yang mahal, Yesus sudah menebus kita dari hukuman maut dan membawa kita pada keselamatan yang kekal. Kasih-Nya tak terbatas. Ketika Anda mulai lelah menebar kasih kepada sesama, belajarlah dari kasih Allah kita yang tidak terbatas dan tanpa syarat. Dengan mengingat dan meneladani kasih-Nya, maka kita akan diberikan kekuatan dan kesabaran untuk terus menebar kasih kepada sesama kita. [LS]