Larry Silverstein adalah seorang developer properti Amerika dan memiliki banyak properti menjanjikan di New York. Tapi, salah satu obsesi terbesarnya adalah menjadikan menara kembar World Trade Center (WTC) sebagai salah satu kompleks properti yang dikelolanya. Dengan berbagai upaya, pada 24 Juli 2011, ia berhasil mewujudkan keinginannya dan menandatangani sewa untuk 99 tahun. Sayangnya, 6 minggu setelahnya tepat pada 11 September 2001, gedung WTC hancur karena serangan teroris. Ini adalah salah satu fakta yang menegaskan bahwa satu-satunya yang pasti dalam hidup ini adalah ketidakpastian.
Yakobus 4:14 menyatakan bahwa kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari. Hidup ini penuh dengan misteri, bahkan dalam upaya pencapaian mimpi kita pun sangat mungkin jika apa yang kita impikan malah berubah menjadi mimpi buruk. Hal ini seharusnya menggugah pemikiran kita tentang betapa pentingnya menyatukan kehendak kita dengan kehendak Tuhan. Pengalaman-pengalaman kegagalan harus menjadi pelajaran penting agar kita tidak mengendalikan hidup hanya berdasarkan kehendak diri sendiri untuk pemuasan impian, yang kalau dipaksakan hanya akan membawa kita pada kehancuran. Ini bukan pembatasan terhadap impian dan obsesi Anda, karena memiliki impian dan obsesi yang tinggi itu tentu sah-sah saja. Tapi, melalui bacaan Alkitab hari ini kita diajarkan bagaimana melakukan pendekatan terhadap hal-hal yang ingin kita capai karena segala sesuatunya sangat dekat dengan ketidakpastian. Komunikasikan dengan Tuhan melalui doa. Yakobus 4:15 berbunyi, "Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Jika Anda menuliskan kepada Tuhan tentang hal-hal apa saja yang akan Anda lakukan, maka Anda juga harus memberikan penghapusnya pada Tuhan. [LS]