Apa harapan Anda saat ini? Menjadi kaya raya? Menjadi terkenal? Membeli mobil mewah? Adakah hal yang Anda harapkan yang lebih mulia dari yang dipersiapkan bagi kita oleh Bapa Sorgawi? Harapan adalah salah satu pilar Kristen selain iman dan kasih. Kita harus menaruh harapan, karena hal-hal yang kita harapkan akan menjadi kemudi bagi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dan sesungguhnya tidak ada harapan sejati tanpa Allah. Alkitab membahas bahwa harapan sejati lebih unggul untuk dapat diwujudkan daripada hasrat yang tidak memiliki dasar. Banyak orang tidak memiliki harapan dengan dasar yang kokoh. Manusia sebenarnya menuju kematian. Tanpa sumber yang lebih tinggi, yaitu Tuhan, tidak ada harapan untuk masa depan. Raja Salomo berkata betapa hampanya keadaan manusia tanpa campur tangan Allah, semuanya sia-sia.
Ayub berkata manusia yang berdiri sendiri tanpa bantuan Allah akan mati dan tak berdaya, sedangkan sebatang pohon yang ditebang bahkan masih memiliki harapan untuk bertunas kembali. Rasul Paulus juga mengingatkan bahwa orang Kristen memiliki harapan kebangkitan, sehingga kita tidak boleh berdukacita seperti orang lain yang tidak mempunyai harapan (1 Tesalonika 4:13). Ingatlah, 2000 tahun lalu Tuhan Yesus telah lahir karena Allah mengasihi dunia, dan hal ini telah menjadi bukti nyata bahwa manusia memiliki harapan. Melalui kelahiran Yesus, manusia dilahirkan kembali kepada harapan yang baru. Renungkanlah apa dan kepada siapa Anda menaruh harapan. Tidak hanya itu, hidupilah dan realisasikan harapan Anda dengan cara bertekun dalam menghadapi kesengsaraan. Ini akan menghasilkan keadaan yang berkenan di hadapan Tuhan, Sang Sumber Pengharapan. Harapan sejati yang didasarkan kepada Kristus akan disertai sukacita, kedamaian, dan kuasa Roh Kudus. [LS]