JIWA BESAR ROBERTSON

Sabtu,21 Desember 2019

BACAAN ALKITAB HARI INI

Kisah Para Rasul 7:51-60

BACAAN NDC BIBLE STUDY

Ayub 24

AYAT HAFALAN

Lukas 22:26

RENUNGAN INSPIRASI

Einstein pernah ragu terhadap gagasannya sendiri mengenai eksistensi gelombang gravitasi. Ia mengirimkan makalah ilmiahnya yang berjudul "Does gravitation waves exist?" ke Physical Review Letter pada 1 Juni 1936. Fisikawan Howard Percy Robertson adalah peninjau makalah yang masuk ke Physical Review Letter. Robertson menulis tanggapan bahwa ada kesalahan persamaan pada hitungan Einstein. Einstein marah dan memutuskan untuk membatalkan publikasinya di Physical Review Letter dan mengirimkan makalahnya ke Journal of the Franklin Institute. Sebelum makalah tersebut dipublikasikan, Robertson, yang berjiwa besar, kembali mengingatkan kesalahan persamaan pada hitungan Einstein kepada Infeld, partner Einstein dalam penelitian tersebut. Infeld akhirnya menyampaikan pesan Robertson itu kepada Einstein, dan yang mengejutkan Einstein mengatakan bahwa dirinya telah menemukan kesalahan tersebut pada malam sebelumnya saat ia memeriksa kembali perhitungan dalam makalahnya tersebut.

Robertson bukan penggagas gelombang gravitasi, tetapi ia mampu meyakinkan seorang pemikir hebat dunia bahwa pendapatnya benar. Ini semua karena Robertson berjiwa besar. Ia tetap berusaha untuk mengingatkan Einstein walaupun respon yang didapatnya tidak baik. Salah satu ciri orang berjiwa besar adalah ia memiliki keberanian untuk memaafkan kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain. Sama seperti Stefanus yang berjiwa besar dan memiliki kedewasaan rohani. Sesaat sebelum Stefanus meninggal, ia masih sempat berdoa untuk orang-orang yang melemparinya dengan batu. Stefanus kemudian melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah. Dari sini kita belajar bahwa berkat dan kemuliaan datang dari orang yang berjiwa besar dan mampu memberi maaf atas berbagai kesalahan yang diperbuat orang lain. Kebesaran jiwa hanya mungkin lahir dari roh yang terus menerus dilatih untuk tidak menaruh harapan pada perkara-perkara yang bersifat fana. Mari rendahkan hati, latih diri kita dan memohon kepada Tuhan agar kita memiliki jiwa yang besar. [LS]

REFLEKSI DIRI

1. Apakah selama ini Anda masih mengutamakan ego diri sendiri ?
2. Bagaimana Anda dapat mengupayakan diri untuk memiliki jiwa besar ?

POKOK DOA

Bapa, hanya kepada-Mu lah aku memohon agar aku dapat memiliki jiwa yang besar. Mampukan aku untuk berfokus pada kebenaran dan bukan pada kepentinganku. Di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

YANG HARUS DILAKUKAN

Latih diri kita untuk tidak menaruh harapan pada perkara yang sifatnya fana.

HIKMAT HARI INI

Jiwa yang besar memperkecil masalah.
©2017 NDC Ministry. All Rights Reserved.
Powered by GerejaSoft.com