Pernahkah Anda mengalami kebosanan ketika berdoa? Rasa bosan mungkin terjadi karena biasanya kita mendoakan hal yang sama dengan cara yang sama terus menerus. Perlu digaris bawahi, bukannya kita tidak boleh mendoakan hal yang sama, karena bagaimanapun juga hidup kita cenderung berpola sama dari hari ke hari. Tapi jika kita mendoakan hal yang sama dengan kata-kata yang sama, maka tidak heran kita menjadi bosan dan jenuh. Ketika mengalami kebosanan, frekuensi doa kita menjadi berkurang, menjadi jarang, akhirnya doa menjadi beban.
Profesor di bidang teologi, Donald S. Whitney, memiliki cara sederhana untuk mengatasi kebosanan berdoa, yakni berdoa seturut Alkitab. Anda bisa mencobanya dengan membaca perlahan beberapa teks Alkitab, dan berdoalah menurut apa saja yang timbul dalam pikiran Anda ketika Anda membacanya. Jadi ketika Anda merasa tergerak meresponi suatu ayat ketika Anda membacanya, berhenti sejenak dan berdoalah menurut firman Tuhan itu. Contohnya, Anda membaca Mazmur 27:2, "Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk memakan dagingku, yakni semua lawanku dan musuhku, mereka sendirilah yang tergelincir dan jatuh." Maka Anda dapat berdoa, "Tuhan, aku yakin kau berada di pihakku. Tidak satupun rencana jahat dapat menyerang dan menjatuhkanku, aku yakin Kau akan meluputkanku". Dengan demikian kita dipermudah untuk memanjatkan doa pujian, doa syukur, dan doa syafaat, karena doa itu tidak terbatas pada diri sendiri. Kita dapat berdoa dengan lebih leluasa karena meresponi firman Tuhan yang baru saja kita baca. Ketika rasa bosan melanda, solusinya bukan berhenti berdoa, bacalah Alkitab sebab firman Tuhan adalah sumber inspirasi. [LS]