PUSH atau Pray Until Something Happen harus didasari dengan sikap yang benar di hadapan Tuhan. Hal ini dapat kita pelajari dari kisah orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus. Ketika Yesus melewati sebuah kota, orang kusta itu melihat-Nya, tersungkur dan memohon sambil berkata, ?Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.? Kata ?jika Tuan mau? mengandung permohonan dengan kerendahan hati, yang tetap menyerahkan keputusan akhir kepada Tuan. Di zaman itu, orang yang menderita kusta dinilai sebagai orang berdosa karena kusta dianggap kutukan. Maka permohonan ini sebenarnya didasari kesadaran diri sebagai orang yang tidak layak. Lalu apa jawaban Yesus? Ia menjawab, ?Aku mau, jadilah engkau tahir.? Bahkan Yesus mengulurkan tangan dan menjamah orang itu.
Orang kusta ini mengajarkan kita satu hal bahwa kasih Tuhan begitu besar kepada orang yang merasa kecil di hadapan-Nya. Orang yang memanjatkan doa dan permohonan dengan tidak menuntut, tidak memaksa, dan tidak mendesak Allah sungguh menyentuh hati Bapa. Ini menjadi renungan bagi kita, apakah selama ini kita masih mengutamakan ?keakuan? dalam memanjatkan doa dan permohonan kepada Tuhan. Maka dari itu, lakukan PUSH dengan kerendahan hati, dengan perasaan tidak layak, dan dengan mata yang hanya tertuju pada Tuhan. Sadarlah bahwa Tuhan tidak perlu didesak dan dipaksa, Ia bekerja sesuai waktu-Nya. Dengan begitu kita mengakui kebesaran kasih, kemurahan, dan kebaikan-Nya. [LS]