Di dalam kitab Ulangan 29, kita dapat membaca pembaruan perjanjian dengan Bangsa Israel, ini sekaligus menjadi pesan terakhir Musa. Ia menyatakan satu hal penting terakhir di dalam Ulangan 29:29. Ada makna yang terkandung dalam pernyataan ini, sekaligus akan menjadi bahan pembelajaran kita.
Kita dilarang untuk mencari tahu apa yang menjadi misteri Allah. Jika kita melihat kehidupan ini, ada banyak perkara yang Allah kerjakan atas bangsa-bangsa maupun pribadi-pribadi yang sulit bahkan tidak dapat kita pahami. Atas hal itu, Tuhan menasihati agar kita tidak perlu terlalu ingin tahu. Kita hanyalah ciptaan yang terbatas. Bahkan dalam Kisah Para Rasul 1:7 BIS, Yesus menjawab kepada rasul-rasul, "Bapa-Ku sendiri yang menentukan hari dan waktunya. Itu tidak perlu kalian ketahui, sebab itu hak Bapa." Lalu bagaimana kita menyikapi Ulangan 29:29? Jawabannya ada dalam ayat itu sendiri, "tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini." Tetapi hukum-Nya telah dinyatakan kepada kita, dan kita harus senantiasa mempelajari dan mentaatinya. Pelajarilah apa yang sudah Tuhan singkapkan bagi kita. Tujuan Alkitab ditulis adalah "tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya." (Yohanes 20:31). Jadi jika ada yang tidak tertulis dalam Alkitab, maka hal tersebut tidak termaktub dalam tujuan ini. Firman Tuhan itu kaya, aspek cakupannya sangat luas. Itulah sebabnya orang Kristen harus membaca, menggali, dan merenungkan firman Tuhan serta melakukannya. Kegagalan orang Farisi adalah tahu terlalu banyak tetapi melakukan terlalu sedikit. Ketahuilah, misteri Allah akan tetap menjadi rahasia-Nya, biarlah yang tersembunyi itu menjadi bagian Bapa, sementara kita hanya perlu sungguh-sungguh mempelajari, percaya, dan melakukan apa yang sudah Allah singkapkan. [LS]