Kisah Raja Daud yang melakukan sensus kepada orang Israel telah mengundang murka Tuhan. Raja Daud dengan sombongnya menghitung kekuatan militernya. Ia tidak lagi mengandalkan Tuhan, ia lebih percaya kepada kekuatan dirinya sendiri dan pasukannya. Akhirnya Tuhan menjatuhkan hukuman yang berat. 70 ribu orang Israel tewas karena penyakit sampar.
Kisah Raja Daud adalah kenyataan yang menyadarkan kita bahwa terkadang dosa tidak hanya mendatangkan kerugian bagi diri sendiri, bahkan ada yang resikonya ditanggung orang lain. Banyak orang berpikir secara egois bahwa dosa pribadi adalah tanggungan pribadi. Kita tidak pernah bisa mengukur akibat dosa, jangan pernah berpikir bahwa kita bisa menjamin dosa pribadi tidak berakibat apapun pada orang lain. Tuhan yang akan menentukan hal itu secara adil. Sadarilah bahwa dosa yang kita perbuat dapat berakibat fatal pada keluarga, sahabat, rekan kerja, dan orang lain yang bahkan tidak memiliki hubungan secara langsung dengan kita. Kita dapat melihatnya dalam hal-hal yang kelihatannya sepele. Ketika Anda membuang sampah sembarangan, akan ada orang yang berisiko karena perbuatan Anda. Ketika Anda berbohong, akan ada orang lain yang rugi karena kebohongan Anda. Bahkan ketika Anda tidak menjaga kesehatan tubuh Anda sendiri, akan ada anggota keluarga Anda yang ikut menanggung kesusahan. Kita semua yang hidup di dunia ini adalah makhluk sosial, kita tidak hidup sendirian. Dosa-dosa yang Anda anggap pribadi, ternyata memiliki dampak bagi orang lain. Karena itu jangan egois, jangan berpikir masa bodoh bahwa dosa yang Anda perbuat hanya akan menjadi urusan Anda dengan Tuhan. Pikirkan anakmu, pikirkan orang tuamu, pikirkan orang-orang yang kita kasihi, pikirkan saudara-saudara seiman. Kiranya kebenaran ini menyadarkan kita untuk tidak berbuat dosa. [LS]