Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita dapat meneladani sikap Yakub dalam hal rekonsiliasi. Selain peran Tuhan, ada inisiatif yang diambil Yakub untuk bertemu dan melakukan rekonsiliasi terhadap Esau walaupun diselimuti rasa takut. Inisiatif Yakub terlihat melalui beberapa peristiwa berikut. Ia terlebih dahulu menghadap Tuhan dan merendahkan diri dalam doa. Ia juga mengirimkan banyak hadiah kepada Esau untuk menunjukkan itikad baiknya sebelum bertemu. Yakub melakukan banyak persiapan sebelum pertemuan terjadi. Pada akhirnya kita tahu respon Esau, ia berlari, mendekap Yakub, menciumnya, dan mereka bertangis-tangisan. Mereka mengalami sukacita yang tak terbendung. Bahkan Yakub menyatakan bahwa pertemuannya kembali dengan Esau ini dianggap sebagai pertemuan dengan Allah (Kejadian 33:10). Pertemuan yang singkat itu telah menjadi ruang di mana dua pihak yang sudah 20 tahun tidak berkomunikasi karena konflik dapat dipertemukan dan berdamai kembali, terlebih lagi ada hadirat Tuhan dalam pertemuan itu.
Dari kisah Yakub, kita tahu bahwa rekonsiliasi tidak mungkin terjadi tanpa adanya inisiatif untuk bertemu. Bagaimana inisiatif bertemu itu dapat terbentuk? Robert J. Schreiter dalam bukunya Mission and Ministry in A Changing Social Order, menyatakan ada tiga karakteristik dari spiritualitas rekonsiliasi sebagai spiritualitas hidup, dua diantaranya yaitu adanya sikap mendengar dan menunggu, serta adanya perhatian dan keprihatinan. Karakteristik ini menyimpulkan bahwa yang terutama dan paling penting adalah, rekonsiliasi harus melibatkan pertemuan dengan diri sendiri terlebih dahulu. Sikap mendengar dan menunggu berarti menjadi tenang terhadap diri sendiri dan sesama sambil menantikan rahmat Allah. Yakub pun menghadapi pertemuan dengan dirinya sendiri. Ini tampak dari sikapnya yang mampu mengatasi rasa takut dan masa lalunya. Dalam masa tenang itu, ia juga sempat bertemu dan mengalami pergulatan dengan Allah (Kejadian 32:24). Kemudian dari sikap mendengar dan menunggu akan tumbuh perhatian dan keprihatinan, sebagaimana Yakub yang prihatin atas hubungannya dan berinisiatif mengirimkan hadiah. Kisah Yakub menjadi salah satu contoh kisah Alkitab bagaimana rekonsiliasi itu menjadi spiritualitas hidup. Ketika kita menghadapi konflik, pertemuan rekonsiliasi harus menjadi inisiatif kita. [LS]