Markus 4:35 mengisahkan tentang bagaimana Yesus meredakan angin ribut. Diceritakan bahwa Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk bertolak menyeberangi danau ketika taufan tiba-tiba datang mengamuk dan ombak mengombang-ambingkan perahu yang mereka tumpangi. Dalam keadaan bahaya, reaksi awal manusia pasti berusaha lari untuk mencari tempat berlindung yang aman. Namun hal itu tidak memungkinkan karena mereka sedang berada di atas perahu yang ada di tengah-tengah danau. Para murid juga pasti sudah sibuk memutar otak untuk mencari solusi, tapi juga tidak berdaya. Ketika semua dirasa telah dicoba dan jalan terakhir adalah mencari perlindungan dari Yesus tapi yang mereka lihat Yesus malah tidur. Dalam keadaan demikian, wajar sekali para murid merasa takut, kuatir dan frustrasi sehingga iman percaya menjadi goyah.
Tidak bisa dipungkiri bahwa tahun 2020 terasa seperti kisah perahu yang diterpa angin ribut. Banyak orang, tanpa terkecuali anak Tuhan, merasa sedang terjebak dalam perahu yang diombang-ambingkan taufan dan ombak. Semua berusaha mencari tempat yang aman, tapi tidak bisa menemukannya. Semua sibuk mencari solusi namun tidak ada yang tahu pasti bagaimana cara keluar dari semua ini dan kapan akan berakhirnya. Banyak juga yang akhirnya merasa seperti murid Yesus, bahwa kita akan binasa dan Tuhan tidak peduli. Sulit untuk mengindahkan kenyataan di depan mata, namun kita harus berusaha untuk tidak tenggelam dalam ketakutan. Jagalah iman percaya bahwa selama kita berada dalam tangan Tuhan, we are in good Hands. Tuhan tidak akan meninggalkan kita, selama kita bernaung di dalam tangan-Nya maka Tuhan setia menjaga dan memelihara kita. [EV]