Dua orang pemuda berlayar menyusuri pesisir Skotlandia. Setelah beberapa hari berlayar, mereka memutuskan untuk berlabuh di dekat kota Iverness dan berjalan keliling pemukiman penduduk. Saat hari mulai senja, mereka baru menyadari bahwa mereka tersesat dan tidak dapat kembali ke tempat di mana mereka menambatkan kapal mereka. Mereka pun memutuskan untuk bermalam di rumah penduduk setempat. Mereka mengetuk sebuah pondok dan bertanya apakah mereka dapat bermalam di sana. Mereka menyampaikan bahwa mereka bersedia membayar sejumlah uang asal bisa bemalam satu malam saja di pondok itu. Pemilik pondok memandang mereka dengan penuh rasa curiga dan kemudian menutup pintu tanpa berkata sepatah kata pun. Dua pemuda ini pun mengetuk pondok berikutnya. Pemilik pondok menyambut dan mempersilahkan mereka untuk bermalam, serta mempersiapkan makan malam bagi mereka. Keesokan paginya, pemilik pondok itu baru mengetahui bahwa salah satu dari dua pemuda itu adalah Edward, pangeran dari kerajaan Inggris yang kelak dinobatkan menjadi Raja Edward V. Bayangkan betapa malu dan menyesalnya pemilik rumah pertama yang menolak kedua pemuda tersebut.
Kisah nyata di atas bisa kita analogikan dengan kedatangan Tuhan Yesus sebagai Raja. Peristiwa yang tercatat dalam Yohanes 12, sudah dinubuatkan oleh nabi Zakharia beberapa ratus tahun sebelumnya. Nabi Zakharia menubuatkan Sang Mesias akan datang dengan menunggang keledai. Pada zaman itu, seorang raja lazimnya menunggangi seekor kuda yang gagah. Kedatangan Yesus memasuki kota Yerusalem dengan menunggangi keledai adalah sebuah simbol bahwa Mesias datang membawa damai. Nubuatan nabi Zakharia ini berbicara tentang kedatangan Yesus yang pertama, namun dalam pasal 9:10-10:12 Zakharia menubuatkan tentang kedatangan Yesus kedua kalinya sebagai Raja dan Penakluk, yang akan membebaskan umat-Nya. Peristiwa Natal memang identik dengan kedatangan Yesus, Sang Mesias dan Juruselamat umat manusia. Sang Raja Damai telah datang ke dunia lebih dari 2000 tahun yang lalu dalam rupa seorang bayi yang dilahirkan di kandang yang kotor di kota Betlehem. Adakah Raja Damai itu juga telah datang ke dalam hati kita? Kedatangan Yesus, Sang Raja, telah mengubah kandang yang kotor dan hina menjadi mulia. Marilah kita sambut kedatangan Sang Raja Damai itu di dalam hidup kita, agar hidup kita juga dilayakkan dan dimuliakan oleh-Nya. [HS]