"Dari mata turun ke hati", seperti itulah ketertarikan kita terhadap seseorang biasanya digambarkan. Seringkali asal mula sebuah hubungan diawali ketertarikan pada penampilan sebelum akhirnya mengenal karakter masing-masing. Namun setelah bertahun-tahun menikah, banyak pasangan yang akhirnya abai dengan penampilan mereka. Alasannya mungkin karena banyaknya aktivitas yang prioritas seperti sibuk mengurus rumah, pasangan, anak-anak, berkarir, berbisnis, berkomunitas, dan lain sebagainya. Masing-masing pasangan merasa sudah biasa dan terlalu nyaman berada di hadapan pasangannya sehingga tidak merasa perlu untuk menjaga penampilannya lagi. Bila dulu, sang pria selalu tampak kelimis dengan rambut tertata rapi dan menjaga bentuk badannya, kini rambutnya pun jarang disisir apalagi ditata. Olahraga pun tidak sempat lagi dilakukan sehingga bentuk badannya menjadi one pack. Begitu pun dengan sang wanita yang dulu mematut-matutkan diri di hadapan cermin, bergonta-ganti pakaian setiap kali hari kencan, belum riasan wajah yang setidaknya memakan waktu 30 menit; kini, karena keterbatasan waktu, hanya tampil apa adanya memakai daster, rambut diikat cepol, bau bumbu dapur, serta bentuk badan yang tidak seindah dulu karena tidak sempat dirawat.
Dalam Amsal 31:22 ada tertulis, "Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya." Ayat ini berbicara mengenai seorang pasangan yang menjaga penampilan, terlepas dari seberapa sibuk dan lelah aktivitasnya sehari-hari. Perlu diingat bahwa menjaga penampilan tidak berbicara tentang pakaian dan riasan yang mewah. Menjaga penampilan dapat dengan mudah dilakukan mulai dari berbagai hal sederhana seperti rutin mencukur atau menggunting rambut, berpakaian rapi dan segar, serta memakai sedikit wewangian yang tidak akan memakan banyak waktu. Sebagai efek domino, ketika kita mulai memperhatikan penampilan, secara tidak langsung akan meninggalkan kesan positif di mata pasangan kita, dan akan membuat kita menjadi lebih hangat dan percaya diri sehingga gairah dalam pernikahan akan terus terjaga. Tidak ada kata terlambat untuk mulai memperhatikan penampilan yang dapat menghilangkan kesan jenuh dalam rumah tangga Anda. Jadi, mulailah merawat diri dan ciptakan hubungan yang hangat dengan pasangan. [CK]
Perhatikan hal-hal luar biasa apa yang terjadi dalam rumah tangga setelah Anda memutuskan untuk memperhatikan penampilan Anda menjadi lebih baik di hadapan pasangan.