Dalam hidup kadang kita melewati masa-masa di mana hubungan kita dengan Tuhan bagaikan musim kemarau. Kita merasa tidak ada semangat dan gairah untuk melayani. Kita mungkin merasa kehidupan doa dan penyembahan kita layaknya rutinitas. Berbagai cobaan yang berat datang silih berganti dan mengeringkan iman kita. Saat-saat itu biasanya disebut "spiritual dryness".
Di dalam Mazmur 13:1-5, Daud juga mengalami "spiritual dryness" ketika ia merasakan kesedihan dalam hatinya. Ia merasa Tuhan memalingkan wajah-Nya dan melupakannya. Tetapi di dalam Mazmur yang sama, kita jadi mengerti bahwa dalam keadaan "kekeringan" itu, Daud tetap datang menghampiri Tuhan menyampaikan ratapannya sekaligus meneguhkan kepercayaannya pada kasih setia Tuhan. Ketika hubungan kita dengan Tuhan bagaikan musim kemarau, hal yang paling kita rindukan adalah hujan yang menyegarkan. Sama seperti hujan yang menyegarkan tanah yang kering, menyuburkan dan menumbuhkan tanaman dan bunga-bunga indah, Tuhan bisa menyegarkan jiwa kita. Jika saat ini hubungan Anda dengan Tuhan berada di musim kemarau, janganlah menjauh, justru kita harus berinisiatif memancing turunnya hujan. Jawabannya ada dalam bacaan Alkitab hari ini, Tuhan akan turun seperti hujan apabila kita mau datang dan berbalik kembali kepada Tuhan dan mau berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan. Percayalah bahwa Tuhan pasti akan muncul seperti fajar setelah kegelapan, dan seperti hujan setelah musim kemarau. Ini adalah janji bagi mereka yang mau berbalik kepada Tuhan. [JG]