Sudah hampir dua tahun pandemi covid 19 melanda dunia. Pandemi ini menerjang tanpa pandang bulu. Tua muda, kaya miskin, orang yang sakit bahkan sehat, semua merasakan dampaknya. Ada sebuah narasi bahwa kita semua sedang diterjang badai yang sama, namun kita berada dalam kapal yang berbeda-beda. Badai pandemi masih terus menerjang sampai detik ini, ada yang kapalnya masih kuat bertahan dan ada yang sudah mulai tenggelam karena keterbatasannya. Ada orang yang bisa dirumah saja namun ada juga yang terpaksa harus keluar rumah untuk berbagai keperluan. Ada yang bisa menjaga diri dengan perlengkapan dan fasilitas yang mumpuni, tetapi ada juga yang harus puas dengan ala kadarnya. Dalam situasi sulit seperti ini, daripada sibuk mengkritisi sesama, lebih baik berikan solusi nyata melalui bantuan yang bisa Anda kerjakan. Dunia ini tidak kekurangan kritik, dunia sekarang membutuhkan solusi.
Kitab Amsal mengajar kita untuk tidak menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya. Melakukan kebaikan tidak harus berskala besar dan tidak hanya bicara soal materi. Jika kita melihat orang masih menggunakan masker yang tidak disarankan, daripada sibuk menggurui lebih baik memberikan masker gratis. Daripada kita menggerutu tentang mereka yang masih harus berjualan mencari nafkah harian, ada baiknya kita beli dagangan mereka agar mereka juga bisa cepat pulang dan tinggal di rumah. Jika kerabat kita ada yang positif terpapar covid, daripada sibuk mencari-cari kesalahannya, lebih baik berikan dukungan moral atau kirimkan makanan yang bergizi. Dunia sekarang sedang dirundung kekelaman, bantu cerahkan hari orang lain melalui kebaikan yang dapat Anda kerjakan. Kebaikan kecil Anda mungkin tidak ada apa-apanya di mata dunia, namun bagi orang yang Anda bantu bisa jadi itu sangat berharga dan tak terlupakan. Dunia ini tidak kekurangan orang pintar, dunia ini kekurangan orang baik. [EV]