Dilansir dari American Psychology Associaton, workaholism diartikan sebagai kondisi di mana seseorang merasakan paksaan atau kebutuhan yang tak terkendali dari dalam dirinya untuk terus bekerja. Workaholism dapat berupa candu terhadap pekerjaan, karier, bahkan pelayanan yang telah menjadi obsesi. Perlu di garis bawahi bahwa workaholism tidak sama dengan bekerja keras. Seorang workaholic akan lupa waktu dan abai terhadap kesehatan fisik dan emosionalnya, hubungannya di dalam keluarga, dan hubungan sosial lainnya. Kita tahu bahwa perasaan terikat/terpusat pada sesuatu apa pun secara berlebihan (fiksasi), selain kepada Tuhan, adalah berhala.
Kita perlu berhati-hati dengan macam-macam jebakan dunia yang mengalihkan hubungan kita dengan Tuhan dan tanggung jawab kita kepada keluarga dan sosial. Melalui firman Tuhan yang kita baca hari ini, kita dapat menemukan prinsip alkitabiah tentang isu ini. Salomo sebagai orang paling berhikmat yang ada di muka bumi, yang telah menimbang, menguji, dan menyusun banyak amsal, telah menuliskan kata-kata kebenaran secara jujur. Ia berkata, "Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan." Kita diminta waspada supaya segala sesuatunya tidak berlebihan dan dapat dikendalikan. Ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara (Pengkhotbah 3). Benar bahwa bekerja adalah aktivitas yang diberkati, benar bahwa kita perlu menjadi seorang pekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kita sendiri, benar bahwa ada banyak pekerjaan yang harus dituntaskan dalam pelayanan kita. Tapi kita juga butuh keseimbangan. Istirahat adalah ide Tuhan sekaligus jawaban dari masalah ini. Coba tanyakan pada diri Anda, berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk memikirkan pekerjaan di hari libur Anda? Jika pikiran Anda terus menerus berfokus pada pekerjaan bahkan di hari Anda beristirahat, ini bisa menjadi indikasi bahwa Anda seorang workaholic. Ingat, Anda butuh waktu bersama Tuhan dan orang-orang terkasih. Kemajuan teknologi telah memungkinkan kita untuk mengakses pekerjaan kita secara tidak terbatas, dan semakin mengaburkan batas antara pekerjaan dan rumah. Oleh sebab itu, di hari Anda beristirahat, cobalah untuk menjauhkan handphone dan laptop Anda. Ingat, hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat (Markus 2:27).[LS]