Surat Ibrani merupakan pesan yang ditujukan pada kumpulan orang Kristen Yahudi yang percaya Yesus. Penulis kitab Ibrani mendorong mereka untuk tetap percaya pada Yesus dengan menekankan pokok ajaran tentang Kristus. Bahwa Yesus adalah penggenapan atas kitab Taurat, kitab para nabi, yang menaklukkan segala dosa dan merobohkan semua halangan menuju kepada Allah, yang memberikan kehidupan kekal. Namun untuk mempercayai sesuatu yang baru dan meninggalkan sesuatu yang sudah lama melekat menimbulkan dilema tersendiri. Inilah yang dialami oleh orang Kristen masa itu. Meski telah lama menanti sang Mesias, pengajaran tentang Yesus tak serta merta melepas keterikatan mereka pada tradisi dan penyembahan yang sudah membudaya. Mereka berada di antara pilihan tetap percaya pada Yesus atau kembali pada keyakinan lama sebagai orang Yahudi.
Pengenalan akan Yesus adalah hal pokok dalam hidup kita. Seperti yang dikatakan Paulus, "Yang kukehendaki ialah mengenal Kristus." Semua ajaran dari firman Tuhan berpusat pada Kristus, dan sepanjang hidup kita adalah menjadi serupa dengan Kristus. Saat ini kita sudah memiliki Alkitab sebagai pedoman yang pasti. Kita patut bersyukur, kita bisa dengan mudah mempelajari firman-Nya. Kita pun perlu mencapai pengetahuan yang benar tentang Yesus, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Oleh karena itu, iman kita tak bisa dipisahkan dari pengajaran yang alkitabiah. Gereja sudah memperlengkapi dengan kelas-kelas pengajaran. Salah satu value NDC adalah pemuridan, dan ini didasarkan pada pengajaran yang berpusat pada Alkitab. Mari kita berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan, dengan disiplin membaca Alkitab dan meminta pimpinan Roh Kudus untuk memahaminya. Ikutilah kelas-kelas pengajaran seperti kelas M1, M2, M3, dan M4. Aktiflah dalam CORE. Pelajarilah firman Tuhan melalui bible study dan buku-buku yang disediakan di dalam aplikasi gereja. Pada akhirnya seperti pesan firman Tuhan, "Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang." [RS]