Lee Strobel adalah seorang jurnalis ateis yang berprestasi. Suatu kali, saat makan di sebuah restoran, putrinya tersedak. Kejadian itu nyaris merenggut nyawa putrinya, tetapi ia selamat berkat bantuan seorang perawat bernama Alfie Davies. Alfie berkata semua itu adalah berkat pertolongan Yesus. Tadinya ia tak bermaksud makan di situ, namun Tuhan menggerakkannya datang ke restoran tersebut. Melalui kejadian ini, istri Lee menemukan kembali iman Kristennya yang lama hilang dan memutuskan untuk mempercayai Yesus kembali. Sedangkan Lee malah berusaha mengungkap iman Kristen yang baginya tidak masuk akal. Ia menjumpai seorang ahli sejarah Kristen, pastor yang juga seorang arkeolog, ahli psikologi dan orang terpelajar lainnya dan mencatat hasil investigasinya. Apa yang ia peroleh? Dalam pencariannya itu, ia tak bisa memungkiri kebenaran tentang Yesus. Lee akhirnya menjadi Kristen. Ia mengundurkan diri sebagai jurnalis, dan menjadi pendeta pengajar di sebuah gereja. Lee juga menjadi pengajar teologi, pakar apologetik Kristen, dan menulis buku-buku Kristen best seller. Kisahnya diungkap dalam bukunya dan juga dalam sebuah film berjudul "The Case for Christ".
Tentu Lee bukan satu-satunya orang yang bertobat. Ada banyak orang lainnya yang berusaha mencari kesalahan tentang kebenaran firman Tuhan, namun malah bertobat dalam pencarian tersebut. Harus disadari upaya untuk mengenal Kristus dalam Alkitab selalu menghasilkan kebenaran sejati. Karena "Kebenaran itu akan memerdekakan kamu,". Selama kita diberi hidup, pengenalan akan Kristus harus menjadi tujuan utama kita. Seperti kata Paulus, "Satu-satunya yang saya inginkan ialah supaya saya mengenal Kristus, dan mengalami kuasa yang menghidupkan Dia dari kematian." Cara terbaik mengenal Kristus adalah menemukan-Nya di tempat Ia menunjukkan diri secara terbuka, yaitu melalui firman-Nya. Berdoalah dan bacalah firman Tuhan dengan disiplin. Bukan untuk sekadar mencari informasi dan menjadi pintar, melainkan menjadi petunjuk dalam perilaku yang harus kita terapkan. Jangan beranjak dari rumah sebelum berdoa dan membaca firman-Nya. Sebagai tanggapan atas firman tersebut, usahakanlah untuk mengerti setidaknya satu hal yang Tuhan ingin kita lakukan di hari itu. Tanggapan tersebut bisa saja dengan memulai kebiasaan baik atau mengakhiri suatu kebiasaan buruk, memanjatkan doa terhadap suatu hal, memulai percakapan berarti dengan seseorang, dan penerapan disiplin rohani lainnya. [RS]