Dapatkah seseorang menjadi seorang Kristen tanpa terhubung dengan gereja? Itu layaknya seorang siswa yang tidak pernah bersekolah, seorang pemain sepak bola tanpa tim, seorang prajurit yang tidak pernah bergabung dengan satuan militer, seorang penulis tanpa pembaca, dan seorang pemain tuba tanpa orkestra. Di Amerika, Pew Research Center mengemukakan alasan teratas seseorang tidak menghadiri rumah ibadah, yaitu "Saya mempraktikkan keyakinan saya dengan cara lain". Ini artinya ada kekeliruan dan ketidakpahaman dari esensi atas keyakinan itu sendiri. Padahal salah satu cara penting bagi seorang Kristen untuk mempraktikkan keyakinannya adalah dengan menghadiri gereja.
Hari ini mari kita benarkan cara kita mempraktikkan keyakinan kita. Kehadiran di gereja bukan sekedar saran, tapi itu kehendak Tuhan bagi orang percaya. Bacaan Alkitab hari ini memperlihatkan teladan dari cara hidup jemaat mula-mula. Mereka membaktikan diri di dalam persekutuan dan pada pengajaran para rasul. Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Orang percaya mengalami pertumbuhan di dalam persekutuan dengan orang percaya lainnya dan dalam pengajaran firman Tuhan. Hal itu terbukti bahwa mereka disukai semua orang dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka. Itulah sebabnya persekutuan bersama Allah adalah persekutuan terbaik yang dapat kita miliki satu sama lain sebagaimana bunyi 1 Yohanes 1:3 versi Firman Allah yang Hidup, "supaya Saudara ikut serta dalam persekutuan dan sukacita yang kami alami dalam Bapa dan Yesus Kristus, Anak-Nya." Oleh sebab itu, kita semua membutuhkan gereja. Terlepas dari semua kekurangan dan ketidaksempurnaannya, Anda tetap membutuhkan gereja. Anda membutuhkannya karena pekerjaan Tuhan di bumi adalah melalui gereja-Nya. Anda membutuhkannya karena Kerajaan Allah lebih besar dari Anda. Anda membutuhkannya karena sama seperti gereja, Anda juga perlu terus dibenahi. Anda membutuhkan gereja untuk menyegarkan dan menghubungkan Anda kembali kepada Tuhan dan juga sesama dalam persekutuan. [LS]