Dilansir dari surat kabar nasional Jepang, Nikkei Asia, isolasi selama pandemi menyebabkan angka bunuh diri di Jepang naik untuk pertama kalinya dalam sebelas tahun terakhir. Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, mengatakan bahwa perempuan lebih menderita akibat isolasi dibandingkan pria, dan ini membuat angka bunuh diri meningkat. Yoshihide Suga menunjuk Tetsushi Sakamoto sebagai Menteri Kesepian untuk mengawasi upaya pemerintah atas permasalahan kesepian dan isolasi. Ternyata hal ini sudah dilakukan terlebih dahulu oleh Inggris. Pemerintah Britania Raya mengungkapkan bahaya kesepian berdampak buruk bagi kesehatan setara dengan obesitas atau merokok.
Hari-hari ini ada banyak orang yang merasa kesepian, bahkan di tengah hiruk pikuk kesibukan. Kesepian, selain dapat dipicu dari rasa sedih atas susah hati, penderitaan dan kesengsaraan, juga dapat disebabkan karena seseorang masih menyimpan penyesalan dan rasa bersalah. Hal-hal demikian bisa membuat kita merasa terisolasi dari lingkungan, teman dan keluarga. Bahkan ketika berada di tempat yang ramai pun, kita tetap merasa sepi. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Daud merasa sebatang kara dan tertindas. Ia memanjatkan doa yang mengundang belas kasih Tuhan. Sama seperti pemazmur di dalam Alkitab terjemahan New Living Translation yang menyatakan, "I lie awake, lonely as a solitary bird on the roof." (Mazmur 102:7). "Aku terbaring, kesepian seperti burung pipit di atas atap." Perkataannya menjadi ratapan atas situasi sulit dan kesengsaraan yang ia alami. Walau demikian, ia berseru kepada Tuhan dan memohon pertolongan-Nya. Inilah yang disadari Daud ketika ia merasa kesepian. Ketahuilah, kesedihan atas rasa sepi selalu dapat diatasi karena Roh Kudus adalah Penghibur yang tak pernah gagal. Maka datang dan sujudlah kepada Tuhan, akuilah dan katakan apa pun yang Anda rasakan, Tuhan akan memberi kelegaan (Matius 11:28). Selain terhubung dengan Tuhan, Anda juga perlu terhubung dengan rekan seiman. Lakukan konseling kepada konselor di gereja Anda. Bagaimana pun juga, Anda membutuhkan bimbingan dari orang lain. Jangan lupa, dorong diri Anda untuk terhubung di dalam komunitas, atau menjadi sukarelawan di dalam organisasi tertentu untuk mulai memperhatikan orang lain. Langkah-langkah ini akan membuat Anda menyadari betapa berharganya kehidupan Anda bagi Tuhan dan orang lain. [LS]