Jika lagu What a Wonderful World yang diciptakan oleh Louis Armstrong diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, liriknya kurang lebih berbunyi, "Saya melihat pohon-pohon hijau, mawar merah juga. Saya melihat mereka mekar untuk saya dan Anda. Saya berpikir, betapa indahnya dunia ini. Saya melihat langit biru dan awan putih. Hari yang cerah diberkati, malam suci yang gelap. Saya berpikir, betapa indahnya dunia ini. Warna pelangi begitu indah di langit. Juga di wajah orang-orang yang lewat. Saya melihat teman-teman berjabat tangan bertanya, ‘Bagaimana kabarmu?’ Mereka berkata, ‘Aku mencintaimu.’ Saya berpikir, betapa indahnya dunia ini." Lagu ini menggambarkan dunia yang begitu indah. Dunia ini diciptakan Tuhan indah bagi kita semua. Tetapi, saat hidup tidak berjalan seperti yang kita inginkan, ketika keadaan berada di luar kendali, ketika kita berada di situasi yang sulit, membuat frustasi dan menyakitkan, apakah dunia masih indah bagi kita?
Seberapa sering kita kehilangan rasa antusias kepada dunia di sekeliling kita, juga terhadap kehidupan? Kita membiarkan situasi membutakan kita akan keindahan yang sudah Tuhan berikan dalam hidup kita, melupakan berkat-berkat yang kita terima, dan mencuri sukacita kita. Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Filipi untuk bersukacita senantiasa. Ini bukan berarti hanya bersukacita saat kita mengalami hal-hal yang menyenangkan, bersukacita saat kita merasa puas, bersukacita saat kita merasa nyaman. Sebaliknya, yang tertulis adalah untuk bersukacita senantiasa, dan tulisan ini ditujukan bagi kita yang sedang mengalami kesulitan dan hal yang tidak menyenangkan. Rasul Paulus sangat tahu bagaimana sulitnya bersukacita di situasi yang buruk, di bawah rasa sakit, tekanan, penolakan, kesepian, kekalahan, bahkan ancaman maut. Tetapi dengan tegas Rasul Paulus berkata, "Bersukacitalah senantiasa!" Karena ia tahu semua yang ia alami adalah sementara. Ia dapat bersukacita karena ia telah menerima kepastian keselamatan di dalam Yesus Kristus, dan tidak ada hal lain yang mengalahkan hal tersebut. Tuhan memberkati kita, rahmat-Nya selalu baru setiap hari, dan kita telah menerima keselamatan yang kekal. Setiap hari adalah hari yang indah, dan kita mengucap syukur untuk dapat hidup di dunia yang indah. [EH]