Selain menjaga mata dan telinga, kita juga harus menjaga pikiran kita. Sebab pikiran kita akan menjadi kata-kata, tindakan, kebiasaan, hingga nilai hidup kita. Kita dapat melihat bahwa apa yang dipikirkan seseorang menentukan apa yang akan dikatakannya, dilakukannya, hingga yang diyakininya. Iblis tahu ketika ia berhasil menguasai pikiran kita, ia dapat mengendalikan tubuh kita. Karena itu, kita harus ingat bahwa kita tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kita bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi kuasa Allah. Jadi kita harus melawan Iblis dan menguasai tubuh kita dengan cara yang suci dan menghormati Allah, yaitu dengan cara menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.
Menawan segala pikiran dan menaklukannya kepada Kristus secara praktis dapat kita lakukan dengan cara mengenali pikiran kita sendiri dan peka terhadap setiap gagasan tidak saleh yang timbul darinya. Hal ini hanya dapat dilakukan apabila kita benar-benar mengenali firman Tuhan. Daud mengatakan bahwa taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman, dan membuat mata bercahaya (Mazmur 19:7-8). Jika kita mengenal firman Tuhan, kita bukan hanya lebih kuat, kita juga dapat menguji setiap pikiran kita dan memiliki kepekaan terhadap apa yang tidak baik. Sedangkan orang yang buta akan firman Tuhan akan kesulitan untuk menguji pikiran yang tidak baik, sebab mereka mudah ditipu dan dikalahkan Iblis. Mereka akan dipenuhi dengan pikiran yang fasik dan hawa nafsu yang justru mengendalikan dan menghancurkan tubuhnya. Jadi, mengenal firman Tuhan adalah pondasi utama bagi Anda untuk dapat menawan segala pikiran dan menaklukannya kepada Kristus. Ketika pikiran kita mulai menghasilkan gagasan yang tidak saleh, kita dapat mengutip isi Alkitab yang relevan pada pikiran kita, misalnya seperti yang ada dalam Amsal 4:26-27, Matius 5:28, atau Yakobus 3:14-15. Mari jaga pikiran kita dengan senjata yang diperlengkapi kuasa Allah. [LS]