Ada satu peristiwa ajaib di dalam Alkitab yang dialami oleh raja Hizkia. Tuhan berpesan kepada Hizkia melalui nabi Yesaya bahwa ia akan mati dan tidak akan sembuh. Ketika mendengar hal itu, lantas Hizkia menangis dengan sangat serta berdoa agar Tuhan menyembuhkannya. Doa itu segera dijawab oleh Tuhan, bahwa Ia akan memperpanjang usia Hizkia lima belas tahun lagi. Hizkia pun meminta sebuah tanda bagaimana Tuhan akan menyembuhkannya. Akhirnya Tuhan menunjukkan sebuah tanda dengan membuat bayang-bayang dari penunjuk matahari buatan Ahas mundur ke belakang sepanjang sepuluh tapak. Penunjuk matahari merupakan penunjuk waktu yang kala itu mengandalkan bayangan dari sinar matahari. Maka ketika dikatakan bayangan itu mundur, kemungkinan telah terjadi refraksi (penyimpangan gelombang cahaya) ajaib dari sinar matahari tanpa mengganggu tatanan hukum alam yang telah ditetapkan secara ilahi. Sungguh menakjubkan, keajaiban ini Tuhan kerjakan untuk membuktikan pada Hizkia bahwa janji-Nya kepada Hizkia akan terlaksana. Ini menunjukkan kasih Tuhan yang besar bagi Hizkia.
Apa yang Tuhan lakukan pada Hizkia bukan tanpa alasan. Alkitab mencatat, sesudah Israel terpecah, bangsa Israel mulai terperosok dalam penyembahan berhala dan mengalami kebobrokan moral. Selama itu hanya ada dua raja yang baik, yaitu raja Hizkia dan raja Yosia. Hizkia menunjukkan ketaatan yang sungguh dan kesetiaannya pada Tuhan. Ketaatan raja Hizkia bahkan turut mempengaruhi kebangunan rohani bangsa Yehuda selama masa pemerintahannya. Ini menunjukkan betapa Tuhan menghargai ketaatan anak-anak-Nya. Kasih Tuhan yang nyata bagi Hizkia merupakan gambaran bagaimana kasih-Nya pun bisa dinyatakan bagi kita secara pribadi. Mari tunjukkan ketaatan yang sungguh bagi Tuhan. Sebagaimana ketaatan Hizkia telah mempengaruhi kerohanian bangsa yang ia pimpin, mari kita berusaha agar ketaatan kita pun turut mempengaruhi kerohanian keluarga dan sesama kita. Taatlah dan setialah selalu akan perintah Tuhan berapa pun harganya! [RS]