Raja Uzia adalah salah satu raja bangsa Yehuda. Ia dinobatkan menjadi raja ketika umurnya masih cukup belia. Di bawah bimbingan Zakharia, Raja Uzia diajarkan untuk takut akan Tuhan. Ia berkembang menjadi seorang pribadi yang taat mencari Tuhan hingga ia akhirnya diberkati dengan luar biasa. Semasa pemerintahannya, Raja Uzia memenangkan berbagai peperangan hingga namanya termahsyur bahkan hingga ke Mesir. Seluruh negeri yang ia pimpin menikmati kemakmuran dan kesejahteraan. Raja Uzia juga diberkati dengan bala tentara yang kuat dan sistem pertahanan yang hebat. Sayangnya, lama kelamaan Raja Uzia menjadi tinggi hati dan berubah setia kepada Tuhan. Ia melakukan hal yang merusak dengan memasuki bait Tuhan dan membakar ukupan yang semata-mata adalah wewenang para imam yang telah dikuduskan. Ketika ditegur oleh para imam, raja menjadi marah. Akibat dari perbuatannya tersebut, seketika itu juga Tuhan menimpakan sakit kusta hingga akhir hidupnya.
Mari kita ambil waktu sejenak untuk merenungkan segala yang kita miliki saat ini. Coba ingat-ingat kembali doa apa saja yang telah Tuhan kabulkan dalam hidup Anda. Ketika doa dan harapan belum terkabul, adalah hal yang wajar jika kita rajin mencari Tuhan, selalu datang ke hadapan-Nya dengan segala kerendahan hati. Namun ketika satu per satu doa dan harapan menjadi kenyataan, manusia rentan berubah jadi tinggi hati. Sikap tinggi hati bisa menyebabkan seseorang jadi berubah setia. Tidak lagi ingat bahwa semua yang dimiliki pada dasarnya adalah anugerah Tuhan, tidak lagi merendahkan diri di hadapan Tuhan dan perlahan berani melanggar segala ketetapan dan perintah-Nya. Jika saat ini Anda sedang menikmati banyak berkat dari Tuhan, tetaplah setia dan rendah hati. Jangan mengundang murka Tuhan dan jangan pernah lupa bahwa Ia bisa menarik kembali segalanya dari tangan kita kapan pun Ia mau. [EV]