Dalam menjalani hidup, kita seringkali menemukan diri kita mengeluh dan bersungut-sungut. Mengeluh atas pekerjaan, mengeluh atas suami atau istri, mengeluh atas orang tua atau keluarga besar, mengeluh atas anak-anak, dan lain sebagainya. Namun bila direnungkan, jika suatu saat kita di hadapkan pada kehilangan atas hal-hal yang kita keluhkan tersebut, kira-kira bagaimana reaksi kita? Kehilangan hal-hal yang sering kita keluhkan nyatanya lebih sulit diterima.
Terkadang kita mengeluh karena kita kurang menghargai apa yang sudah kita miliki dan sering memandang rumput tetangga. Kita lupa bahwa pekerjaan yang saat ini kita miliki adalah pekerjaan yang dulu sangat kita inginkan dan doakan saat kita tidak memiliki pekerjaan. Kita lupa hubungan pernikahan yang saat ini kita miliki merupakan hubungan yang dulu kita perjuangkan. Karena itu, yang lebih perlu untuk kita lakukan adalah mengembangkan rasa syukur dan menikmati proses yang sedang terjadi di hidup kita. Kita tahu bahwa Tuhan memegang setiap aspek dalam hidup kita, masalah-masalah yang kita hadapi saat ini bukan untuk menjatuhkan kita, karena rancangan Tuhan bukan rancangan kecelakaan (Yeremia 29:11). Melainkan bagian dari proses Tuhan agar kita terus bertumbuh. Bisa saja hal yang sedang kita alami sekarang merupakan bagian dari proses untuk hal-hal yang sedang kita doakan. Seperti dialog menarik dalam film Evan Almighty, yang jika diterjemahkan berbunyi demikian, "Izinkan saya menanyakan sesuatu. Jika seseorang berdoa untuk kesabaran, menurut Anda Tuhan memberi mereka kesabaran? Atau apakah dia memberi mereka kesempatan untuk bersabar? Jika dia berdoa memohon keberanian, apakah Tuhan memberinya keberanian, atau apakah dia memberinya kesempatan untuk menjadi berani? Jika seseorang berdoa agar keluarga menjadi lebih dekat, apakah menurut Anda Tuhan akan meracuni mereka dengan perasaan hangat yang tiba-tiba, atau apakah dia memberi mereka kesempatan untuk saling mencintai?" Hari ini mari kita belajar bersyukur dan menikmati setiap proses yang kita alami dalam masa penantian jawaban doa kita. Rawat dan jaga apa yang sudah kita miliki, kembangkan itu, agar pada saatnya nanti kita siap untuk menerima kepercayaan Tuhan atas hal-hal yang lebih besar. [GB, LS]