Kita memiliki 24 jam dalam sehari, 168 jam dalam seminggu. Tidak seorang pun mendapatkan lebih atau kurang dari itu. Dalam seminggu, kita kurang lebih bekerja selama 60 jam, tidur 57 jam, 25 jam untuk menyelesaikan tugas lain yang diperlukan, dan 26 jam waktu bebas. Rata-rata dari kita memiliki 26 jam untuk menonton, menghabiskan waktu untuk hobi, dan lain-lain. Tapi pernahkah Anda menghitung berapa banyak waktu rata-rata yang Anda luangkan bersama Tuhan?
Alkitab tidak menentukan berapa banyak waktu yang harus kita habiskan bersama Tuhan setiap hari. Namun Alkitab memberi kita beberapa prinsip untuk diikuti ketika berhubungan dengan waktu kita bersama Tuhan. Yang pertama, kita harus memiliki waktu menyendiri dengan Tuhan setiap hari dan yang kedua, kita perlu bersekutu dengan Tuhan sepanjang hari di dalam doa dan ucapan syukur. Kita dapat melihat prinsip ini dilakukan oleh orang-orang terdekat Tuhan, khususnya dalam kehidupan Yesus. Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana (Markus 1:35). Yesus pergi ke tempat yang sunyi sebelum orang lain terbangun, sehingga Ia bisa memastikan bahwa Ia sendirian saat menghabiskan waktu bersama Bapa-Nya. Ia memprioritaskan waktu dengan Tuhan setiap hari, Ia bahkan mengorbankan waktu tidur pada beberapa kesempatan. Setiap hubungan intim membutuhkan waktu sendirian. Contoh paling mudah adalah pernikahan. Pasangan suami istri tidak dapat memiliki hubungan yang baik kecuali mereka menghabiskan waktu berkualitas berdua. Begitupun hubungan kita dengan Tuhan. Jika kita ingin mengenal Tuhan, mendengar suara-Nya, dan mengalami kehadiran-Nya, maka kita perlu menyendiri bersama-Nya untuk memiliki waktu berkualitas dengan-Nya. Berapa lama? Itu terserah kepada kita. Tidak ada hukum baku untuk itu. Semua tergantung dari hubungan kita dengan Tuhan. Semakin kita dekat dengan Tuhan, semakin sering kita ingin meluangkan waktu bersama Dia. Berdoa dua menit ditambah membaca satu ayat sudah pasti bukanlah waktu yang berkualitas dengan Tuhan. Dibutuhkan niat dan konsistensi untuk meluangkan waktu, mencari Tuhan, membaca dan merenungkan firman-Nya. Kita perlu menjadwalkan waktu yang teratur, seperti menjadwalkan janji bertemu dengan kekasih. Aspek lain dari waktu kita bersama Tuhan adalah kehidupan doa yang tidak putus-putus sepanjang hari. "Bersukacitalah senantiasa, tetaplah berdoa, mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dihendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu" (1 Tesalonika 5:16-18). Doa dimaksudkan sebagai tindakan yang konstan dan terus menerus. Dengan melakukan kedua hal ini secara konsisten, kita tidak hanya akan lebih mengenal Tuhan, tetapi kita juga akan bertumbuh di dalam Tuhan agar kita dapat berbuah lebih banyak lagi. [EH]