Setiap orang memiliki waktunya masing-masing untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Ketika kita sudah menerima Kristus sebagai juru selamat pribadi dan merasakan kebaikan-Nya, pastinya akan muncul berbagai macam kerinduan dalam hatinya. Ada yang tergerak untuk mendalami Alkitab agar semakin paham tentang janji dan perintah-Nya, ada juga yang berkeinginan untuk menjadi saksi kebaikan Tuhan kemana pun mereka pergi dan tidak sedikit juga yang rindu untuk mulai melayani. Semua kerinduan itu lahir karena kita sudah terlebih dahulu merasakan indahnya perjumpaan dengan Tuhan, sehingga kita ingin mempromosikan hal baik ini juga kepada orang-orang sekitar kita.
Namun terkadang keinginan hati yang begitu menggebu-gebu membuat kita terlampau muluk-muluk dalam menentukan tujuan. Ingin memberitakan Injil hingga ke ujung dunia, ingin menjangkau jiwa-jiwa yang ada di pelosok-pelosok, dan lain sebagainya. Mari kita berhenti sejenak dan pandanglah lingkungan sekitar kita, dimulai dari keluarga inti, keluarga besar, teman, kolega, orang-orang yang bersinggungan dengan kita setiap harinya. Sudahkah kita menjadi garam dan terang bagi mereka? Dapatkah mereka merasakan Tuhan melalui perkataan dan perbuatan kita? Memiliki mimpi besar baik adanya, namun ada baiknya jika kita memulai dari lingkungan terdekat dahulu yaitu keluarga, kemudian bergerak meluas. Dimanapun sekarang Anda berada, Tuhan menempatkan Anda bukan tanpa suatu alasan. Sebuah lampu seharusnya bersinar paling terang di area terdekat dengannya, bukan di area yang jauh darinya. Mulailah dengan menjadi terang dan garam bagi lingkungan keluarga Anda. Beritakan Injil, saksikan kebaikan Tuhan, dan layanilah anggota keluarga yang belum pernah mendengar tentang Tuhan. Pastikan mereka dahulu yang bisa merasakan terang Tuhan terpancar lewat perkataan dan perbuatan Anda agar nama Tuhan dimuliakan. [EV]