Jessie suka sekali makan milk bread. Roti yang memiliki aroma dan rasa susu yang lezat. Tapi sayangnya, sudah 2 bulan toko roti tempat Jessie biasa membeli roti tidak buka karena pandemi covid-19. Jessie terbayang-bayang betapa lembutnya roti tersebut! Ia meminta mamanya untuk membuatkan milk bread untuknya. Proses membuat roti cukup lama. Mulai dari menyiapkan bahan, membuat adonan, menunggu adonan mengambang hingga memanggangnya. Jessie jadi tidak sabar. "Ma, belum jadi ya? Kok lama banget sih, ma?" Jessie terus bertanya kapan milk breadnya siap disantap. "Aku bantuin deh, ma," kata Jessie sekali lagi. Mama meminta Jessie memasukan adonan roti tersebut ke dalam oven. Mama menjelaskan bahwa Jessie harus menunggu sekitar 30 menit agar adonan tersebut terpanggang sempurna. 15 menit kemudian Jessie melihat adonan sudah mengembang! Milk bread buatan mama nampaknya sudah matang! Jessie membuka oven, dan mengambil loyang roti tesebut menggunakan kain. Jessie langsung memotong milk bread tersebut dan "Aaa...," Jessie terkejut, ternyata rotinya belum matang! Jessie menyesal atas ketidaksabarannya. Akhirnya, Jessie harus menunggu mama membuat milk bread tersebut dari awal lagi.
Teman-teman, kita seringkali seperti itu ya. Tidak sabar untuk mendapatkan hal yang kita inginkan. Padahal, firman Tuhan dalam Pengkhotbah 3 mengajarkan kepada kita bahwa untuk segala sesuatu ada waktunya. Ketika kita tidak sabar dan ingin segera memperoleh hasil, justru hasilnya tidak seperti yang kita harapkan, bahkan tidak seperti yang Tuhan rencanakan. Mungkin banyak doa-doamu yang belum dijawab Tuhan atau ada hal-hal yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita. Jangan kita kecewa sama Tuhan Yesus. Tetaplah sabar dan percaya bahwa Tuhan sedang menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya. [VJ]