Sara adalah anak yang pediam dan pemalu. Suatu hari, orang tua Sara mengajaknya ke sebuah pesta. Di sana ada banyak sekali makanan yang enak. Sara melihat ada booth es krim kesukaannya, tapi dia malu untuk meminta kepada penjaga booth es krim. Mama yang tahu kalau Sara ingin es krim, mengajaknya untuk antri. Sara harus sabar, karena antriannya cukup panjang. Ketika gilirannya tiba, ternyata es krimnya habis. Yah! Sara tidak kebagian es krim deh. Di pesta itu Sara bertemu dengan temannya, Timi. Timi-lah yang mendapatkan es krim terakhir. Sara sedih karena tidak kebagian es krim. Melihat Sara sedih, Timi menghampirinya dan memberikan es krimnya kepada Sara. Malu-malu Sara mengambilnya dan tersenyum, tapi Sara tidak mengucapkan apa-apa kepada Timi. Timi lalu pergi meninggalkan Sara. Mama yang melihat hal itu dari kejauhan, menghampiri Sara dan berkata, "Kok ga bilang terima kasih ke Timi?" Sara menjawab, "Tadi aku sudah senyum sama Timi, pasti Timi tau kalau aku berterima kasih kepadanya." Papa menjelaskan bahwa ucapan terima kasih yang tidak diucapkan, sama saja seperti kado yang sudah dibungkus tapi tidak diberikan. Jadi sia-sia kan kadonya? Mengucapkan "Terima Kasih" itu penting, agar orang lain tahu bahwa kita menghargai mereka dan merasakan sukacita.
Nah teman-teman, bacaan Alkitab kita hari ini adalah tentang raja Yosafat yang ditolong oleh Tuhan ketika dikepung oleh musuh-musuhnya. Tuhan memberikan kemenangan yang besar bagi raja Yosafat. Raja Yosafat pun memerintahkan seluruh rakyatnya untuk berkumpul di Lembah Pujian untuk memuji Tuhan dan menaikkan ucapan syukur karena Tuhan telah melakukan perkara yang ajaib bagi mereka. Ini adalah sebuah contoh yang baik. Kita harus membiasakan diri untuk mengucapkan terima kasih, terutama kepada Tuhan. Biarlah ucapan syukur kita nyata melalui setiap perkataan kita. [HA]