Fajar sangat kesal dan tidak suka dengan temannya yang bernama Maxi. Fajar tidak suka karena Maxi suka iseng. Suatu sore, Fajar dan Maxi beserta teman-teman yang lain bermain sepak bola di lapangan kompleks rumah mereka. Sedang asyik-asyik bermain, Maxi dengan sengaja menendang bola ke arah Fajar. Bola tepat mengenai perut Fajar dan membuatnya jatuh dan kesakitan. Fajar marah pada Maxi. Bahkan Fajar tidak mau lagi berteman dengan Maxi. Papa dan Mama Maxi memberikan teguran keras atas perbuatan Maxi tersebut dan menyuruhnya untuk meminta maaf kepada Fajar. Orang tua Fajar mengetahui hal ini dan mereka ingin agar Fajar bisa memaafkan dan mengasihi Maxi. Papa dan Mama Fajar menjelaskan bahwa mengasihi Allah artinya juga mengasihi orang lain. Fajar menjawab “Bagaimana mungkin Allah menyuruh kita mengasihi orang yang iseng seperti Maxi?”
Teman-teman, Allah sendiri sudah memberikan contoh dengan mengasihi orang-orang yang berdosa seperti kita. Bukankah kita juga sama seperti Maxi, meskipun kita mungkin tidak iseng dan suka mengganggu orang lain, tapi kita pernah dan bisa melakukan kesalahan juga. Tapi Allah mau mengasihi kita tanpa syarat. Jadi, sebagai anak-anak-Nya, kita juga harus mengasihi teman-teman kita tanpa terkecuali. Meskipun kadang kita merasa kesal dengan tingkah laku mereka yang iseng dan suka mengganggu kita, tapi kita harus belajar untuk mengasihi mereka. Bila kita sudah lebih dulu menerima kasih Allah yang teramat besar itu, kita juga harus memberikan kasih itu kepada teman-teman kita. Kasih Allah yang ada di dalam kita akan memampukan kita mengasihi orang di sekitar kita. [HA]