Di sebuah kerajaan termashyur, sang raja baru saja dikaruniai seorang putra. Kelak anak ini akan menjadi raja menggantikan ayahnya. Ia dididik dengan banyak aturan yang tak boleh dilanggar, mulai dari cara duduk, cara makan serta cara berpakaian. Setiap hari ia diajar berbagai bahasa untuk dapat fasih berkomunikasi dengan perwakilan dari kerajaan lain dan juga dengan para pegawai istana. Kadang ia menginginkan kebebasan seperti anak lainnya, namun ia sadar, ia adalah pangeran yang ditakdirkan mewarisi kerajaan ayahnya. Ia pun taat dengan didikan dan ajaran raja, hingga akhirnya, saat ia beranjak dewasa, ia siap menerima mahkota dari sang raja, ayahnya. Ia berhasil menjadi raja yang berwibawa, bijaksana dan disegani oleh rakyatnya.
Seringkali didikan dan aturan yang kita terima, malah kita anggap membatasi diri kita untuk bebas. Padahal, aturan-aturan tersebut, khususnya Firman Tuhan, adalah kebaikan bagi diri kita. Seperti ayat hafalan hari ini, Firman Tuhan bagi manusia untuk mengajarkan yang benar, menegur dan membetulkan yang salah, dan untuk mengajar manusia supaya hidup menurut kemauan Allah. (2 Timotius 3:16 BIS). Sebagai anak Tuhan, kita akan mewarisi kerajaan sorga. Untuk itu, Ia ingin kita hidup menuruti firman-Nya. Jika kita setia melakukan bagian kita menurut kehendak Tuhan, janji-janji Tuhan akan digenapi dalam kehidupan kita. [VJ]