Setiap kita mungkin pernah diperhadapkan dengan situasi pelik, di mana kita tidak tahu harus berbuat apa. Kita mengalami kebuntuan yang membuat kita bingung. Namun firman Tuhan tidak hanya mengajarkan ketetapan-ketetapan yang harus kita lakukan, tetapi juga memberi arahan tentang bagaimana kita harus bertindak saat kita benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dan inilah yang kita temukan dalam bacaan Alkitab hari ini.
Sepanjang kisah ini, kita bisa membaca keadaan Bangsa Yehuda yang begitu terjepit. Saat itu orang Moab dan orang Amon bersama-sama sepasukan orang Meunim datang hendak berperang. Dalam situasi takut dan genting itu mereka tidak tahu harus berbuat apa. Tetapi Yosafat memilih untuk percaya pada Tuhan, "tetapi mata kami tertuju kepada-Mu." Ia mengajak seluruh umat Yehuda untuk berpuasa serta memohon pertolongan Tuhan. Perhatikan doa yang dipanjatkan. Ia memperkatakan kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan, serta menyerukan janji-janji Tuhan kepada bangsanya, yang tentu saja memberi mereka penghiburan dan kekuatan. Hingga pada waktu-Nya, Tuhan memberi arahan, pertolongan dan kemenangan. Itulah buah dari kepercayaan mereka. Hal yang sama dapat kita lakukan. Mungkin saja kita sedang mengalami hal serupa, tidak tahu mau ke mana dan mesti berbuat apa. Segala cara kita pertimbangkan namun tetap tidak menemukan jalan keluarnya. Ketahuilah bahwa memang tidak semua hal harus kita pahami. Yang perlu kita mengerti adalah bahwa kebuntuan diizinkan Tuhan terjadi, agar kita tidak lagi mengandalkan diri sendiri, sebaliknya mengandalkan Dia dan hanya terfokus kepada-Nya. Teladanilah apa yang telah dilakukan Yosafat. Di tengah kebuntuan, jangan sampai kita kehilangan iman dan meragukan janji-janji firman Tuhan. Kepercayaan kita pada-Nya haruslah teruji oleh masalah. Dan tepat pada waktu-Nya, Ia akan memberi jalan keluar. [RS]