BUILDING A GODLY HOME

Rabu,22 Februari 2023

BACAAN NDC BIBLE STUDY

AYAT HAFALAN

Kejadian 8:20

RENUNGAN INSPIRASI

Sejak kecil kita belajar bagaimana seorang Kristen bertindak dan bertingkah laku dengan cara melihat langsung perbuatan dari orang terdekat kita, yaitu orang tua atau keluarga. Namun kita juga tak asing dengan sebuah ungkapan bahwa orang-orang yang paling mudah menyakiti dan mengecewakan kita adalah orang yang paling dekat dengan kita. Atas kenyataan ini, proses pemuridan dalam keluarga seringkali tidak berjalan mulus. Dimulai dari cara mendidik, membagi tugas rumah tangga, menanamkan nilai-nilai kehidupan, hingga proses komunikasi yang terhambat karena salah didik atau karena kesibukan masing-masing anggota keluarga.

Belajar dari tokoh Nuh, ketika air bah surut, Nuh mengeluarkan segala binatang dari bahtera yang telah diperintahkan Tuhan. Setelah melakukan perintah Tuhan, Nuh tidak langsung beristirahat atau bermalas-malasan, namun ia tahu prioritas. Ia mendirikan sebuah mezbah bersama keluarga untuk memuji dan menyembah Tuhan, tanpa perintah dari Tuhan. Nuh tahu bahwa Tuhan yang memelihara dirinya serta keluarganya yang ada di dalam bahtera selama kurang lebih 370 hari. Untuk membangun sebuah keluarga Kristen yang saleh, kita harus mengajarkan dan menerapkan nilai-nilai Kristus di dalam keluarga. Kita harus mendirikan mezbah doa keluarga dan pembacaan firman bersama sebagai kegiatan prioritas dalam keluarga. Setiap orang yang mendengar perkataan-Nya dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu, dan ketika datang hujan, banjir atau angin, rumah tersebut tidak akan rubuh sebab didirikan di atas batu (Matius 7:24-25), dan untuk menerapkan perintah-Nya, kita dapat memulai dengan satu bentuk kasih yang paling sederhana terhadap anggota keluarga lainnya. Misalnya, suami dan istri saling bersepakat, orang tua menunjukkan imannya di hadapan anak-anaknya, orang tua mengarahkan dan mendukung passion anaknya, orang tua mengajarkan nilai-nilai uang pada keluarganya, anak-anak menghormati kedua orang tuanya, dan sesama saudara menunjukkan perhatian dan senang mengalah terhadap saudaranya yang lain. Pusat dari pernikahan dan keluarga adalah Tuhan, jadi penting untuk melibatkan Tuhan setiap hari dalam persekutuan keluarga. Dengan memiliki kebiasaan mendengar dan melakukan perkataan-Nya, percayalah ketika datang hujan, banjir atau angin masalah, keluarga kita tidak akan mudah goyah. [IR]

Setelah Anda sudah melakukan mezbah doa keluarga. Tuliskanlah perbedaan kondisi sebelum dan sesudahnya. Apa yang keluarga Anda rasakan?
©2017 NDC Ministry. All Rights Reserved.
Powered by GerejaSoft.com