Tahukah Anda bahwa pernikahan memegang peranan penting dalam sejarah manusia dan sejarah Alkitab. Di kitab pertama, awal penciptaan, kisah manusia tidak dimulai dengan kejatuhan ke dalam dosa, melainkan dengan kisah persatuan Adam dan Hawa. Dalam Perjanjian Baru, kita mendapati Tuhan Yesus membuat mukjizat pertama kali di sebuah pesta pernikahan di Kana, bukan di Bait Suci ataupun di sebuah pertunjukan akbar. Di kitab yang terakhir, yaitu Kitab Wahyu, kita akan menemukan babak akhir yang akan berlangsung yaitu "pernikahan" yang digambarkan sebagai pesta perkawinan Anak Domba. Gambaran di mana Kristus sebagai Mempelai Pria akan hidup bahagia selama-lamanya dengan kita para umat-Nya, sebagai empelai wanita. Tentu bukan tanpa alasan jika pernikahan memegang peranan penting sebagai lembaga yang Tuhan ciptakan.
Dalam pandangan umum, seringnya pernikahan dijadikan sebagai jembatan menuju kebahagiaan. Kenyataannya, tak sedikit penderitaan justru ditemukan di dalam pernikahan. Dua insan pun mencoba bertahan dalam pernikahan yang tak bahagia selama tahun-tahun hidupnya. Tentu bukan ini yang Tuhan inginkan dari pernikahan. Ada banyak hal baik yang menarik dan menakjubkan yang diperoleh dalam pernikahan, sebagaimana diungkapkan oleh Rasul Paulus sebagai "rahasia yang besar", jika saja kita memahami kunci dari pernikahan dalam sudut pandang Allah. Pernikahan yang dirancang oleh Tuhan ialah gambaran dari hubungan Kristus terhadap umat-Nya. Artinya, menikah adalah mengungkapkan kasih Kristus satu sama lain di dalam pernikahan. Suami mengasihi isteri seperti diri sendiri dan isteri menghormati suami. Bayangkan, betapa tinggi makna dari sebuah pernikahan. Bila saat ini ada hal-hal yang membuat pernikahan Anda tidak bahagia, mungkin ada perselisihan, kasih yang dingin, mintalah kasih Tuhan mengalir dalam pernikahan Anda. Mohonkanlah doa seperti Daud memohon bagi keluarganya agar apa yang telah Tuhan berkati, diberkati untuk selama-lamanya. Pernikahan bahagia bukan tanpa kesalahan, tetapi di dalamnya kita mendapati kasih, pengampunan, dan penerimaan. [RS]
Catatlah hal-hal yang membuat hubungan Anda dan pasangan menjadi dingin. Bicarakanlah dengan pasangan dan berdoalah agar kasih Tuhan mengalir di dalam pernikahan Anda. Selanjutnya catat dan ulangi hal-hal yang membuat hubungan Anda dan pasangan menjadi baik dan hangat.