KBBI mengartikan berdaulat berarti memiliki kekuasaan dan otoritas tertinggi atas pemerintahan. Jadi seseorang yang memiliki kedaulatan memegang kuasa dan dapat melakukan apa yang diinginkannya. Jika diperhatikan, di dunia kita ini tidak ada pemimpin atau penguasa politik yang memiliki kekuasaan seperti yang kita lihat pada Nebukadnezar. Hitler kalah di perang dunia II. Mantan Presiden Richard Nixon tidak bebas menjalankan negara sesuai keinginannya setelah perannya dalam konspirasi Watergate membuatnya kehilangan Gedung Putih. Presiden dapat dikritik dan diberhentikan dari jabatannya jika didapati ketidakpantasan moral. Mereka tidak dapat dengan mudah meloloskan setiap Rancangan Undang-Undang, atau menunjuk setiap pejabat yang menyenangkan mereka. Berbeda dengan Nebukadnezar. Takut dan gentarlah terhadap dia orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa; dibunuhnya siapa yang dikehendakinya dan dibiarkannya hidup siapa yang dikehendakinya, ditinggikannya siapa yang dikehendakinya dan direndahkannya siapa yang dikehendakinya (Daniel 5:18-19). Ia disebut raja segala raja (Daniel 2:37), disebut kepala emas (Daniel 2:38). Kekuatan militer dan politiknya sangat besar. Memerintah Babel yang mendominasi kekuatan dunia saat itu, termasuk menghancurkan Yerusalem.
Tahukah Anda, Allah memilih untuk menunjukkan kedaulatan-Nya atas sejarah dan seluruh bangsa di bumi dengan membuat orang yang paling tahu banyak mengenai kekuasaan manusia seperti Nebukadnezar, bertekuk lutut menyembah Tuhan. Alkitab banyak menunjukkan kedaulatan Tuhan, namun kita dibuat tercengang melalui definisi paling jelas mengenai kedaulatan Tuhan dari bibir seorang Nebukadnezar. Biarlah perkataan Nebukadnezar menegur kita yang sering cemas, takut, semena-mena, atau arogan karena lupa akan kedaulatan Tuhan. Ia mengatakan bahwa kekuasaan Allah itu kekal, bangsa-bangsa di dunia tidak berarti, Tuhan berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi, bahkan tiada seorang pun yang berani menanyakan tentang apa yang dilakukan-Nya. Fakta kedaulatan Tuhan ini berimplikasi penting dalam seluruh aspek kehidupan kita. Dalam setiap masalah atau kekacauan yang kita hadapi saat ini, kedaulatan Tuhan menguatkan kita. Percayai Kristus yang penuh kasih setia atas kita. Serta bagi kita yang mengemban satu jabatan, ingat bahwa kedaulatan manusia terbatas dan didelegasikan. Lepaskan kepentingan pribadi demi kepentingan Tuhan. Kedudukan atau kekuasaan apapun yang kita pegang bukanlah karena kebesaran kita, melainkan karena Tuhan yang berdaulat mempercayakannya pada kita. [LS]