Tidak sedikit orang yang galau dan mempertanyakan panggilan Tuhan dalam pekerjaannya. Kita mungkin tidak mendengar Tuhan berbicara dari langit dan memerintahkan kita pada karir atau pekerjaan tertentu. Namun yang pasti, menjawab panggilan Tuhan jauh lebih besar dari pekerjaan apapun. Artinya, mengikut Kristus ke dalam hubungan yang dipulihkan dengan Dia dan juga dengan sesama adalah yang terutama. Jadi, sebelum kita bertanya "di mana Tuhan memanggil saya", ada baiknya kita merenungkan terlebih dahulu "di mana Tuhan telah memanggil saya". Bukan berarti pekerjaan Anda saat ini tidak akan berubah atau memerlukan arah baru dalam pertumbuhan kehidupan Anda, namun mulailah dengan menjalani panggilan Tuhan dalam pekerjaan apapun yang kita jalani saat ini.
Sebagian besar orang-orang di dalam Alkitab menjalani panggilan Tuhan melalui pekerjaan sehari-hari mereka. Nehemia sebagai seorang juru minum raja, yang kemudian menjadi gubernur Yehuda (Nehemia 2:1; 5:14), ialah yang memimpin pembangunan kembali tembok Yerusalem. Lidya dari Tiatira sebagai pengusaha kain ungu (Kisah Para Rasul 16:14). Tuhan membuka hatinya, dan ia juga yang menyediakan tempat bagi Rasul Paulus dan orang-orangnya. Ada juga Ester sebagai ratu Persia (Ester 2:7), ialah yang mengagalkan rencana jahat Haman dan menyelamatkan bangsanya (Ester 7 dan 8). Begitu pun dalam bacaan Alkitab kita, bahwa isteri-isteri, suami-suami, anak-anak, bapa-bapa, dan hamba-hamba, tetaplah lakukan panggilanmu sebagaimana kau ditempatkan. Bimbingan Tuhan atas panggilan tertentu mungkin datang dari keadaan pekerjaan Anda saat ini. Mungkin Anda adalah dosen, pengacara, pejabat negara, pebisnis, atau ibu rumah tangga, percayalah Tuhan menaruh Anda pada pekerjaan tertentu di masyarakat untuk melakukan satu panggilan mulia yaitu melakukan segala sesuatunya seperti untuk Tuhan. Jadi, mari lebih dulu melihat apakah iman kita sudah tercermin dari setiap detil pekerjaan yang kita kerjakan saat ini, sudahkah kita melakukan yang terbaik, sudahkah keberadaan kita di kantor memberi kesan yang baik. Biarlah apapun yang kita katakan dan perbuat, semuanya itu kita lakukan di dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada-Nya. [LS]