Setiap insan tercipta untuk sebuah tujuan dari Tuhan. Sebagaimana dikatakan oleh firman Tuhan, bahwa kita adalah buatan Tuhan, yang diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik, yang telah dipersiapkan Tuhan sebelumnya, dan Ia mau supaya kita hidup di dalamnya (Efesus 2:10). Jadi, Tuhan telah menyiapkan bagaimana Ia ingin kita melayani-Nya, serta membentuk kita untuk pekerjaan tersebut. Hal ini juga dikatakan oleh pemazmur, bahwa sebelum kita mulai bernafas, Tuhan telah merencanakan setiap hari di hidup kita di dalam kitab-Nya (Mazmur 139:16). Hanya saja, untuk berjalan di dalam rencana Tuhan tersebut adalah keputusan dari kita.
Pertanyaannya, sadarkah bahwa kita memang dibentuk untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya? Seperti yang Yesus katakan, "Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan." Ketika Tuhan memberi kita tugas, Ia juga memperlengkapi kita dengan hal-hal yang kita perlukan untuk menyelesaikannya. Sama seperti Tuhan telah memakai kehidupan para tokoh Alkitab, Tuhan juga mau memberi kita kuasa untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya. Maka bagian kita adalah bersinergi dengan Tuhan. Ia bekerja melalui orang-orang yang setia berdoa, seperti Daniel, Ester, Petrus, Daud, dan para pahlawan iman lainnya. Artinya kita harus memiliki waktu-waktu khusus untuk Tuhan. Tuhan Yesus juga bekerja melalui mereka yang mau mengarahkan hati pada orang lain serta bertindak untuk kebutuhan orang lain. Seperti halnya Ester, Nehemia, Musa, dan Daud. Tuhan bekerja melalui orang-orang yang mau menjadi jawaban. Seperti ungkapan, "Jika kita bukan merupakan bagian dari solusi, maka kita adalah bagian dari masalah." Tuhan ingin memakai kita melalui hidup kita, melalui apa yang kita miliki, melalui setiap kemampuan, minat, talenta, karunia, kepribadian, pengalaman hidup, semua dimaksudkan bagi pekerjaan-Nya. Sebab Tuhan masih bekerja sampai sekarang (Yohanes 5:17), memberikan kuasa-Nya bagi kita, menjadi kaki, tangan, dan suara-Nya, menjadi umat yang akan memberitakan kemasyhuran-Nya (Yesaya 43:21). Mari latih diri kita untuk memiliki waktu khusus bersama Tuhan dan mengarahkan hati kita pada kebutuhan orang lain. [RS]