Jika mencermati keseluruhan isi Alkitab, maka kita akan mendapati betapa pentingnya hubungan. Alkitab diawali dengan kisah penciptaan manusia guna membangun sebuah hubungan. Di Taman Eden, manusia dapat hidup dalam hubungan yang indah dengan Allah. Sayangnya, hubungan itu menjadi rusak karena dosa. Manusia tak mungkin lagi berhubungan dengan Allah seperti sedia kala. Sejarah manusia kemudian dilanjutkan dengan perjanjian akan kehadiran seorang Mesias, yang akan menjadi jalan bagi pendamaian kita. Walau kita tak mampu mencapai keselamatan dan hubungan dengan Allah melalui usaha sendiri, Allah mengulurkan tangan-Nya, dan menyelamatkan kita melalui anugerah-Nya. Melalui salib Kristus akhirnya kita bisa berhubungan kembali dengan Allah. Setelah percaya kepada Kristus, kita pun masuk ke dalam kehidupan baru dan membentuk hubungan dengan-Nya melalui Roh Kudus. Kini hidup kita menjadi sebuah bait suci, tempat di mana Roh Kudus tinggal di dalamnya. Hubungan kita menjadi menjadi sangat dekat dengan Tuhan. Di sinilah kita melihat bahwa inti kekristenan kita adalah terjalinnya hubungan yang dekat dengan Allah. Bahkan Yesus menekankan kedekatan hubungan kita dengan Bapa saat Ia mengajarkan "Doa Bapa Kami". Di dalam doa tersebut, kita diundang untuk masuk ke dalam hadirat Tuhan layaknya kita mendekati ayah kita. Inti dari semua prinsip dan praktik rohani kita adalah demi sebuah hubungan yang baik dengan Kristus.
Anugerah terbaik dari Tuhan bagi kita adalah hubungan kita dengan Kristus. Sayangnya meski tahu kebenaran ini, kita kurang memandang penting hubungan tersebut. Kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk urusan-urusan kehidupan kita. Di dalam bacaan firman Tuhan hari ini, Rasul Petrus mengajak kita untuk datang kepada Kristus. Ini adalah ajakan untuk mendekat kepada Yesus, menjalin hubungan dengan-Nya, serta menikmati hadirat Allah. Kita digambarkan sebagai batu-batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, maka seharusnya roh kita bertumbuh dalam persekutuan dengan Kristus dan mengalami kehadiran-Nya. Jika kita memandang penting hubungan kita dengan Kristus, kita akan mengkhususkan waktu bagi-Nya, menikmati hadirat-Nya di dalam doa dan perenungan kita. [RS]