Hal yang menunjukkan Yesus begitu berkuasa adalah kenyataan bahwa Ia mati karena dosa kita dan bangkit kembali pada hari ketiga. Jika Kristus tidak disalibkan dan dibangkitkan, tidak ada kuasa, otoritas atau kekuasaan atas kematian. Kuasa yang sama yang membangkitkan Yesus dari kematian tersedia bagi kita untuk menjalani kehidupan kebangkitan. Kita dapat mengakses kuasa itu dengan meminta Kristus masuk ke dalam hati dan hidup kita; dan ketika kita melakukannya, Ia menjanjikan Roh Kudus untuk menolong kita menjalani kehidupan kebangkitan. Saat Roh-Nya memenuhi kita, kekacauan menjadi kedamaian, keputusasaan menjadi harapan, dan kegelapan menjadi terang. Pertanyaannya sekarang apakah kita siap dan mau untuk menjalani hidup yang dibangkitkan?
Saat kita menjalani kehidupan yang dibangkitkan artinya kita mengambil kesempatan untuk menjalani hidup kita sepenuhnya untuk kemuliaan Tuhan. Seseorang yang menjalani kehidupan yang dibangkitkan akan mengungkapkan terang Kristus melalui kasih, sukacita, kedamaian, keamanan, dan tujuan yang Roh Kudus wujudkan melalui mereka. Roh Kudus tersedia bagi kita, dan dengan mempercayai kuasa-Nya, kita dapat menjalani kehidupan yang menunjukkan kepada orang lain bahwa Yesus telah bangkit dan hidup saat ini. Melalui kematian dan kebangkitan Kristus, kita semua diubah menjadi ciptaan baru. Kristus melalui Roh Kudus memberi kita kekuatan supernatural dalam menjalani kehidupan kebangkitan. Tertulis di dalam Ibrani 13:21, "kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin." Kata Yunani dari "memperlengkapi" adalah "katartizo" yang berarti "mempersiapkan suatu tujuan", "memperbaiki apa yang rusak dan robek, dan memperbaiki apa yang salah dalam kehidupan." Tuhan akan membekali kita dengan apa yang kita perlukan untuk menjalani kehidupan yang dibangkitkan. Ketika kita siap untuk menjalaninya, bersedia untuk mengubah pikiran dan cara hidup kita, dan menyadari bahwa Kristus hidup dan ada di dalam diri kita, maka menjalani kehidupan yang dibangkitkan merupakan anugerah mulia yang kita terima. [EH]