Tidak banyak orang yang bisa mendengarkan dengan baik, karena mendengarkan membutuhkan fokus serta penguasaan diri. Kita sibuk dalam arena pikiran kita sendiri, kita memikirkan pekerjaan, urusan pribadi, kita melihat ponsel, melirik jam tangan, dan sebagainya. Kita ingin sesama kita yang sedang berbicara, dengan cepat menyelesaikan omongannya. Tapi apakah itu cara mendengarkan yang baik? Apakah itu menunjukkan rasa hormat kepada orang lain?
Pelayanan pertama yang harus dilakukan orang percaya terhadap sesamanya adalah mendengarkan. Tuhan Yesus menunjukkan kasih-Nya dengan mendengarkan kita. Pada hari kebangkitan-Nya, Yesus bergabung dengan dua orang murid-Nya yang sedang dalam perjalanan ke Emaus. Selagi berjalan, mereka mendiskusikan peristiwa emosional yang baru saja mereka alami. Yesus bertanya hal apa yang sedang mereka percakapkan. Mereka menunjukkan muka muram dan menjawab dengan cara yang skeptis (ayat 18). Meski begitu, Yesus tetap fokus pada apa yang akan Ia dengar, maka Ia bertanya kembali pada mereka. Akhirnya mereka menceritakan dengan panjang lebar siapa Yesus, bagaimana Ia meninggal, bagaimana Ia berkuasa, termasuk bagaimana perasaan dan harapan mereka secara pribadi. Di saat mereka berbicara, Yesus mendengarkan. Pembicaraan mereka mungkin jauh lebih banyak dari yang tertulis, mengingat perjalanan itu sejauh 2.5 jam. Yesus memberi kita teladan dalam mendengarkan secara aktif, terbuka, dan berpusat pada orang lain. Baru setelah mereka berbicara, Yesus menjawab dengan sangat hebat. Saat Anda mendengar dengan baik, Anda akan menyerap informasi serta mendapat pengertian, dan dengan demikian dapat memberi jawab dengan baik. Yakobus mengingatkan kita untuk cepat mendengar dan lambat berbicara. Cepat mendengar dipraktikkan dengan cara menjadikan pembicaraan itu tentang mereka, jangan menyela dan jangan terlalu banyak berbicara tentang diri sendiri. Jangan menghakimi, biarkan mereka berbicara lebih lanjut agar kita mendapatkan keseluruhan informasi. Perhatikan juga sikap kita saat mendengar, duduk tenang dan lakukan kontak mata. Semakin baik kita dalam mendengarkan orang lain, semakin baik pula kita dalam melakukan panggilan kita untuk mengasihi, berempati, dan memuliakan Tuhan. [LS]