Telinga adalah salah satu panca indera yang paling banyak menangkap informasi. Setiap hari kita mendengar sekitar 25.000 kata, dimana kata-kata ini sebenarnya memiliki pengaruh yang besar pada pikiran dan perasaan. Walaupun tidak semua yang kita dengar dapat kita ingat, namun disadari atau tidak, kita memilah hal-hal yang ingin kita simpan dalam ingatan. Informasi yang terus menerus kita dengar, lama kelamaan akan semakin menguasai hidup dan pikiran kita. Pertanyaannya adalah, informasi seperti apa yang sering kita dengarkan dan kita izinkan untuk disimpan dalam memori ingatan kita.
Memfilter apa yang harus dan tidak harus kita dengar adalah keharusan. Bukalah telinga untuk hal-hal yang membangun, dan jauhkan telinga kita dari hal-hal yang membuat iman kita tidak bertumbuh, patah semangat, dan juga berita-berita yang tidak benar. Jangan biarkan pikiran kita terintimidasi dengan cara memilah apa yang kita dengar. Kita tentu merindukan hikmat dan kepandaian, Tuhan memberi tahu kita untuk mendengarkan perkataan-Nya dan menyimpannya dalam hati kita. Karena itu, jangan biarkan satu hari terlewati tanpa firman Tuhan. Di dalamnya tersimpan hikmat dan akal budi. Kita juga harus mengusahakan pembicaraan yang mengarah pada kebenaran dan membawa dampak positif, supaya kita dan sesama sama-sama mendengar hal yang baik. Ini penting untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, pilihlah informasi dan percakapan yang sehat untuk menjaga kesehatan jiwa kita. Ketika sebuah pembicaraan mulai mengarah kepada hal-hal yang negatif, yang membuat khawatir, atau pun yang ada unsur gosip, itulah yang tidak sehat bagi telinga kita. Beranilah ambil keputusan untuk keluar dari pembicaraan. Sebagai murid Kristus, kita harus tegas terhadap hal-hal yang dapat mengotori hati dan pikiran kita. Sebab, apa yang masuk ke dalam diri kita akan terpancar keluar. Menjaga hati dengan segala kewaspadaan dimulai dengan menjaga panca indera, sebagai gerbang pertama. [KH]