"Ya, Aku datang segera! Amin, datanglah, Tuhan Yesus!", demikianlah Alkitab kita ditutup dengan sebuah janji kedatangan dari Tuhan Yesus. Hal yang diungkap dalam penutup Alkitab ini merupakan janji berkat yang paling meyakinkan dari Tuhan. Sebanyak tiga kali di bagian akhir Kitab Wahyu ini, kata-kata "Yesus segera datang" digaungkan. Kita jadi sadar bahwa kedatangan Yesus adalah sesuatu yang pasti dan bukan karangan belaka. Inilah yang menjadi pengharapan abadi kita, yang sejatinya terus dinyalakan di dalam sanubari kita. Hati kita seharusnya bersukacita saat menyadari janji luar biasa ini, dengan sebuah keyakinan bahwa saat Ia datang, segala derita dan rasa sakit kita selama ini, serta segala malapetaka di dunia ini membuat kita mendamba sebuah tubuh baru, yang diperbarui di dalam kekekalan. Apalagi saat kita mengetahui gambaran yang dijelaskan di pasal sebelumnya dalam Wahyu pasal 21, bahwa ada begitu banyak doa kita yang akan dijawab pada hari kedatangan Yesus tersebut. Sungguh suatu sukacita yang menggetarkan hati.
Tuhan Yesus sendirilah yang bersaksi mengenai janji kedatangan-Nya ini. Hal ini menandai bahwa Ia ingin supaya kedatangan-Nya selalu terpatri di dalam hati kita, supaya kita selalu mengingat pentingnya bertekun dalam Tuhan, bertahan dalam penderitaan, menjaga kesalehan dan kekudusan, serta menjaga hati kita tetap taat kepada firman-Nya. Karenanya, jika hari-hari ini kita merasa terhimpit dan ditekan oleh berbagai masalah, ujian dan pencobaan, bahkan kematian sekali pun, ingatlah pada janji kedatangan Tuhan ini. Bahwa pada waktu itu, kita dan orang banyak akan melihat Tuhan Yesus datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya untuk menjemput kita yang percaya kepada-Nya. "Ya Tuhanku datanglah segera! Amin, datanglah, Tuhan Yesus." [RS]