Ketika kita membaca dan mendengarkan kisah Daud yang ingin membangun bait Tuhan, pasti kita langsung berpikir bahwa Daud adalah orang yang taat dan setia dan ia memiliki keinginan yang baik untuk menyenangkan hati Tuhan. Namun, ternyata Tuhan berkata "Tidak!" Hal ini bukan karena Tuhan tidak melihat niat baik Daud tetapi karena Tuhan terlebih ingin menunjukkan kasih setia-Nya dan kuasa-Nya kepada Daud. Tuhan berjanji kepada Daud bahwa ketika hari-hari Daud berakhir, Tuhan akan membangkitkan keturunan Daud untuk menggantikannya. Keturunannyalah yang akan membangun rumah bagi Tuhan. Tuhan akan mendirikan takhta kerajaannya selamanya. Takhta Daud akan kokoh untuk selama-lamanya. Mendengar janji Tuhan tersebut Daud menyembah Tuhan. Daud mengucap syukur untuk kebaikan Tuhan kepada-Nya.
Tuhan kita bukanlah Tuhan yang pelupa atau sekedar pembuat janji. Ia adalah Tuhan yang setia yang senantiasa menggenapi janji-janjiNya. Tuhan berjanji putra Daud akan membangun rumah Tuhan, dan seperti yang dijanjikan Tuhan, Salomo putra Daud, membangun rumah Tuhan yang sangat megah. Tuhan juga berjanji bahwa garis keturunan Daud tidak akan berakhir dan Tuhan menepati janji-Nya melalui Yesus. Yesus, yang adalah keturunan Daud, merupakan Raja di atas segala raja, yang memerintah untuk selamanya. Bukankah hal ini menjadi bukti nyata bagi kita semua. Tuhan kita adalah Tuhan yang paling setia dibanding siapapun juga. Jika Tuhan setia menepati janji-janji-Nya kepada Daud, Tuhan juga setia menepati janji-Nya kepada kita.[HA]