Tante Merry punya pohon mangga di pekarangan rumahnya. Ia berjanji untuk membagikan buah mangga kepada Jason dan Karen, yang tinggal di sebelah rumahnya, saat sudah waktunya dipetik. Jason dan Karen tidak sabar memakan buah mangga tersebut. Beberapa hari ditunggu, Tante Merry pun belum membagikan buahnya. Mereka mengira Tante Merry lupa akan janjinya, akhirnya mereka memutuskan untuk memetik buah itu sendiri. Saat mereka ingin makan, ternyata buahnya belum matang, rasanya pun asam. Beberapa hari kemudian, barulah Tante Merry datang membawakan buah mangga yang matang dan siap disantap. Jason dan Karen merasa malu karena telah memetik sebelum waktunya.
Siapa yang tidak sabar saat Tuhan belum menepati janji-Nya? Semoga teman-teman tidak seperti Jason dan Karen ya! Mungkin saat ini, kita sedang menunggu hal baik yang diberikan atas hidup kita, tapi rasanya Tuhan hampir melupakan janji-Nya. Saat kita berusaha dengan pengertian kita sendiri, seperti Jason dan Karen, mungkin kita justru akan mendapatkan "buah yang asam dan belum matang", yang kita tidak bisa nikmati. Namun, saat kita mau bersabar dan menunggu Tuhan yang menepati janji-Nya, kita pasti akan menikmati berkat Tuhan dengan penuh sukacita dan damai sejahtera. Selalu ingat bahwa Tuhan tidak pernah lalai menepati janji-Nya. Bagian kita hanya sabar dan percaya, sebab firman-Nya pasti terjadi dalam hidup kita. Tuhan tahu waktu yang terbaik untuk menjawab setiap kebutuhan kita. Jadi, jika teman-teman sedang menanti janji Tuhan, bersabar dan percaya bahwa Ia akan menepatinya pada waktu yang tepat.[VJ]