"Pranggg..." terdengar suara botol kaca milik Yesi jatuh dan pecah berkeping-keping dalam kelas. "Maaf Yesi, aku tidak sengaja menyenggolnya", sahut Grace dengan wajah ketakutan. Yesi terkejut dan berbicara pada Grace "Oh, tidak apa-apa Grace, kamu kan tidak sengaja. Ayo bantu aku membersihkannya." Grace sangat terharu kepada sikap Yesi dan berkata, "Yesi, mengapa kamu tidak marah kepadaku? Botol ini kan baru kamu beli kemarin?" Yesi tersenyum lebar dan bercerita, "Grace, aku pernah melakukan kesalahan yang sama! Aku pernah memecahkan vas bunga kesayangan Mama, namun Mama tidak memarahiku, melainkan ia memastikan bahwa aku baik-baik saja dan terhindar dari pecahan kaca!"
Sama seperti sikap Mama Yesi dalam kisah diatas, Bapa kita di Surga telah terlebih dahulu mengampuni kita melalui pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib untuk menebus semua dosa dan pelanggaran kita. Pengampunan tersebut merupakan bukti dari kasih-Nya yang sangat besar kepada kita. Oleh karena itu, sebagai anak-anak Allah yang sudah menerima kasih dan pengampunan-Nya, kita sebaiknya juga memiliki hati yang penuh kasih serta mau mengampuni sesama. Memang terkadang rasanya tidak nyaman untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita, namun melalui pengampunan yang kita berikan, kita bisa menyukakan hati Tuhan karena banyak orang bisa melihat kasih dan kemuliaan Tuhan dinyatakan melalui kehidupan kita. Mulai hari ini, berdoalah dan lepaskan pengampunan kepada sesama yang telah menyakiti hati kita sebagai bukti bahwa kita mengasihinya. [TS]