Bacaan Alkitab kita hari ini menceritakan Esau yang menjual hak kesulungannya kepada adiknya, Yakub, dengan makanan berupa roti dan sup kacang merah. Apa sebenarnya hak kesulungan itu? Hak kesulungan adalah hak istimewa untuk anak laki-laki pertama dari suatu keluarga. Ia akan mendapatkan warisan atau harta kekayaan keluarganya 2 kali lebih banyak dibanding saudara yang lain ketika ayah mereka meninggal. Ia juga akan diberikan hak sebagai pemimpin keluarga melanjutkan kepemimpinan sang ayah. Jadi artinya, hak kesulungan adalah hal yang sangat berharga. Teman-teman bisa bayangkan, hal yang sangat istimewa tersebut ditukar dengan makanan yang kepuasannya hanya sebentar saja, hanya karena ia lelah dan lapar. Esau terlalu buru-buru sangat mengambil keputusan tersebut. Akibat keputusan yang ia ambil, ada akibat yang harus ia bayar, yaitu berkat yang seharusnya jadi miliknya, malah diberikan kepada Yakub adiknya (Kejadian 27). Esau menangis dan menyesali perbuatannya sendiri.
Pernahkah kamu menyesal dan bersedih akibat perbuatanmu sendiri? Namun, ketika nilai ujian di sekolah jelek karena waktu belajar malah dipakai untuk main, kamu malah menyalahkan guru yang memberikan soal yang terlalu susah. Tenggorokanmu sakit karena terlalu banyak makan es krim dan coklat, tapi kamu menyalahkan Tuhan yang tidak memberikan kesehatan. Hari ini kita belajar bahwa, setiap tindakan kita akan memiliki akibat, dan kita bertanggung jawab atasnya. Maka dari itu, setiap akan melakukan sesuatu, berdoa dan berpikirlah dahulu sebab dan akibatnya. Jangan sampai kita salah langkah dan menyesal di kemudian hari. Banyak hal yang terjadi bukan karena Tuhan sengaja memberikannya kepada kita, tapi justru karena kebodohan kita sendiri. "Manusia merugikan diri sendiri oleh kebodohannya, kemudian menyalahkan Tuhan atas hal itu" (Amsal 19:3). Mulai hari ini, mari kita belajar mempertimbangkan segala perbuatan kita, supaya kita tidak salah langkah dan tidak menyesal di kemudian hari. [VJ]