Carly ikut bersama Mama ke mall. Di sana, ia tidak lelah terus merengek kepada Mama untuk dibelikan mainan baru. "Ayo Ma, aku belum punya yang warna pinknya, kalau lengkap pasti akan jadi lebih seru waktu main sama teman nanti." Mama hanya bisa menghela napas dan mendiamkan Carly yang merengek. "Mama, please. Carly janji nanti lebih rajin belajar." Tetapi, Mama tetap tidak membelikan mainan yang Carly pinta.
Sesampai di rumah, Mama memutarkan video di handphone untuk Carly tonton. Dalam video itu ada banyak anak-anak yang bermain bersama, namun Carly tidak melihat ada mainan atau boneka yang mereka mainkan. Mama pun berjalan ke kamar Carly, mengeluarkan kotak-kotak besar yang berisi mainan. Ada banyak sekali boneka yang bahkan tidak pernah lagi disentuh Carly. "Wah, aku lupa ada boneka bunny ini dan ia berwarna pink!" Mama berkata, "Anak-anak yang ada di video tadi, satu mainan pun mereka tidak punya, tetapi mereka terlihat begitu bahagia. Itu karena hati mereka penuh ucapan syukur. Carly, kamu harus selalu bersyukur dengan apa yang kamu miliki. Apalagi kamu memiliki banyak. Tuhan memberimu banyak, agar dapat memberi dan berbagi. Sekarang, ayo kita pisahkan boneka yang masih mau kamu mainkan dan yang mana yang tidak lagi. Nanti kita bawa ke panti asuhan agar teman-teman disana bisa mendapat mainan. Daripada mainan kamu hanya disimpan saja, lebih baik mainan-mainan itu diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Carly pun sibuk memilah mainannya, "Wah yang ini pasti mereka suka karena mereka bisa bermain bersama."
Dari kisah Carly kita bisa belajar untuk selalu bersyukur karena kalau kita melihat apa yang kita punya, biasanya Tuhan telah memberi lebih dari yang kita butuhkan. Kita juga belajar untuk dapat berbagi sebagai ungkapan syukur kita atas apa yang Tuhan telah percayakan kepada kita, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Memberi adalah ungkapan rasa syukur kita kepada Tuhan. Ayo mulai mengucap syukur dengan apa yang ada pada kamu, dan perhatikan apa yang menjadi kebutuhan teman-teman kita, sehingga kita tidak lagi sibuk dengan apa yang menjadi keinginan kita sendiri, tetapi kita dapat mulai juga memberi dan berbagi. [JH]