Sudah 2 hari kursi di belakang Yudith kosong. Biasanya Nathan duduk di kursi tersebut. "Ke mana Nathan? Sudah 2 hari ia tidak masuk sekolah," pikir Yudith. Walau Nathan suka menjahili Yudith, tapi tanpa kedatangannya ke sekolah Yudith merasa harinya di sekolah cukup membosankan. Bu Ester, wali kelas Yudith, memberitahunya kalau Nathan sudah 2 hari ini sakit. Akhirnya Yudith mengajak beberapa temannya untuk menjenguk Nathan. Mereka membawa sekeranjang buah dan juga catatan pelajaran di sekolah supaya Nathan tidak ketinggalan pelajaran di sekolah.
Apa yang Yudith dan teman-temannya lakukan merupakan bentuk kepedulian kepada teman. Sebagai anak-anak Tuhan kita juga harus memiliki kepedulian kepada sesama kita. Ada dua alasan mengapa kita harus memiliki kepedulian, yang pertama karena dari bacaan firman Tuhan hari ini, kita belajar bagaimana Tuhan Yesus begitu peduli kepada orang-orang di sekitarnya. Ia mau menyembuhkan orang yang sakit, bahkan mengusir setan juga untuk menyelamatkan orang. Kita harus meneladani apa yang Yesus lakukan. Yang kedua, peduli kepada sesama merupakan bentuk ucapan syukur kita atas kebaikan yang sudah kita terima dari Tuhan. Maka kita mau menyalurkan kebaikan yang sudah kita terima tersebut kepada orang lain. Jadi, mulai sekarang, ayo kita belajar menjadi anak-anak yang peduli kepada orang-orang di sekitar kita. Dengan begitu kita sudah meneladani sikap Yesus dan menunjukkan ucapan syukur kita lewat tindakan kita. [RK]