THE ESSENCE OF GOSPEL

Rabu,28 Juli 2021

BACAAN ALKITAB HARI INI

Titus 2:11-15

BACAAN NDC BIBLE STUDY

AYAT HAFALAN

1 Petrus 2:9

RENUNGAN INSPIRASI

Mohandas Karamchad Gandhi adalah seorang pengacara muda yang dibesarkan dalam kepercayaan dan budaya Hindu India. Gandhi memperoleh gelar hukum dan lisensinya sebagai pengacara di London, Inggris. Rasa nasionalisme dan anti-kolonialisme Gandhi tumbuh di Afrika Selatan dimana dia terlibat dalam gerakan melawan kolonialisme tanpa menggunakan kekerasan. Gandhi kemudian kembali ke India untuk memimpin perjuangan bangsa India meraih kemerdekaan dari kolonialisme kerajaan Inggris dengan gerakan tanpa kekerasan. Prinsip gerakan Gandhi, yaitu satyagraha (jalan kebenaran) dan ahimsa (tanpa kekerasan) yang menjadi pilar perjuangannya bersama India pada waktu itu. Dalam pidatonya di berbagai kesempatan, Gandhi cukup sering mengutip perkataan Tuhan Yesus, khususnya bagian Khotbah Di Bukit (Matius 5-7). Pada sebuah kesempatan, seorang misionaris dari gereja Metodis Amerika, Eli Stanley Jones, bertanya pada Gandhi, "Saya melihat Anda sering sekali mengutip perkataan-perkataan Yesus Kristus dalam menyampaikan ajaran kepada pengikut Anda, namun Anda kelihatan sangat keras menolak untuk menjadi pengikut-Nya." Gandhi tersenyum dan menjawab, "Saya tidak pernah menolak Kristus. Saya menyukai Kristus Anda, tetapi saya tidak suka dengan orang Kristen."
Pernyataan dari Mahatma Gandhi kepada Stanley Jones ini sangat menohok umat Kristen. Pernyataan ini harusnya memaksa kita untuk merenungkan kembali esensi dari pengabaran Injil yang selama ini kita lakukan. Injil adalah Kabar Baik tentang keselamatan kekal di dalam Tuhan Yesus Kristus, namun sekaligus juga sebuah panggilan untuk membawa perubahan hidup bagi semua orang yang mendengar dan menerimanya. Pengabaran Injil yang selama ini sering diartikan secara sempit sebagai penyampaian kesaksian memang sama sekali tidak salah. Tetapi, esensi atau inti dari pengabaran Injil itu seharusnya melibatkan seluruh keberadaan diri setiap orang percaya. Pengabaran Injil haruslah berpusat pada pertobatan dan perubahan hidup, baik pada diri orang yang mengabarkannya, maupun pada orang yang mendengarnya. Firman Tuhan adalah pedang bermata dua yang akan bekerja baik pada hati orang yang menyampaikannya, maupun yang mendengarkannya. Percakapan antara Mahatma Gandhi dengan Stanley Jones memberikan kita sebuah makna yang dalam, yaitu sebelum kita mengabarkan Kabar Baik yang akan membawa pertobatan dan pengampunan dosa bagi orang yang menerimanya, kita harus lebih dulu mengalami pertobatan dan pengampunan dosa. Kesaksian yang terbaik adalah kesaksian yang disampaikan tanpa kata-kata. [HS]

REFLEKSI DIRI

1. Bagaimana Anda memaknai esensi dari pemberitaan Kabar Baik atau Injil selama ini?
2. Dalam hal apakah Anda masih merasa kurang untuk bisa menjadi Injil yang terbuka bagi banyak orang? Langkah apa yang perlu Anda lakukan?

POKOK DOA

Tuhan Yesus, aku bersyukur buat kasih karunia-Mu di dalam hidupku. Tuhan, ubah hatiku, pakai hidupku untuk menjadi Injil yang terbuka untuk dibaca oleh banyak orang. Tinggallah dalam hatiku, Tuhan, agar semua orang dapat melihat kemuliaan-Mu terpancar melalui kehidupanku. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

YANG HARUS DILAKUKAN

Beritakanlah Kabar Baik keselamatan dan pengampunan dosa kepada semua orang melalui kehidupan yang telah diubahkan oleh Tuhan.

HIKMAT HARI INI

Preach the Gospel at all times and when necessary use words. – Franciscus de Asisi
Beritakanlah Injil setiap saat dan bila perlu gunakanlah kata-kata. – Fransiskus dari Asisi
©2017 NDC Ministry. All Rights Reserved.
Powered by GerejaSoft.com