Dalam bukunya, Jean Fleaming menceritakan analogi toples yang diisi dengan beras dan lima kacang walnut. Jika ia memasukkan beras lebih dahulu, maka kacang itu tak bisa masuk. Sebaliknya, jika memasukkan kacang lebih dahulu, maka beras pun bisa menyusup di sekitar kacang itu. Analogi ini mengajarkan kita tentang prioritas. Sama halnya dengan kehidupan, akan ada hal-hal terpenting yang hilang karena kita salah dalam meletakkan prioritas. Bila saja kita tahu mana prioritas yang sebenarnya, maka hal yang terpenting tak akan hilang di antara hal-hal yang tidak terlalu penting.
Salah satu bagian terpenting dalam hidup adalah saat teduh. Karena saat teduh adalah momen perjumpaan pribadi kita dengan Tuhan. Saat di mana kita bersekutu dengan-Nya untuk menjalin keakraban, serta mendengar isi hati-Nya melalui firman-Nya. Sebab Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia (Mazmur 25:14). Melalui Yosua, Tuhan mengatakan kepada umat-Nya lebih dari lima kali, bahwa "Aku akan bertemu dengan engkau." Bayangkan, Tuhan yang maha besar rindu bertemu dengan umat ciptaan-Nya. Tuhan juga berpesan supaya mereka merenungkan firman-Nya siang dan malam, agar mereka bertindak hati-hati sehingga perjalanannya beruntung (Yosua 1:8). Untuk merenungkan firman-Nya pastilah membutuhkan saat yang tenang. Dalam membangun hubungan kita dengan Tuhan pun diperlukan waktu dan perhatian agar kita bisa bertumbuh di dalam Dia. Itu sebabnya kita harus menyediakan satu waktu khusus setiap harinya hanya untuk Tuhan. Namun, tak sedikit orang abai melakukannya karena berbagai kesibukan. Mereka terbiasa melakukan aktivitas terlebih dahulu sehingga tak bisa menemukan waktu yang baik untuk bersaat teduh. Memang dibutuhkan kebijaksanaan untuk bisa membedakan yang terpenting di antara yang penting. Pertanyaannya saat ini, apakah sebenarnya yang menjadi hal terpenting dalam hidup Anda? Pekerjaankah, bisniskah, relasikah, keluargakah? Semuanya tentu penting, tetapi di atas semuanya, Tuhanlah yang terpenting. Jika kita meyakini bahwa Tuhanlah yang terutama, maka seharusnya tak ada alasan untuk melewatkan waktu dengan-Nya. Saat kita telah memprioritaskan Tuhan, maka percayalah kita akan dimampukan menyelesaikan perkara-perkara penting lainnya dengan maksimal. Sudahkah Anda menyediakan waktu khusus untuk Tuhan hari ini? [RS]